Jumat, 31 Desember 2010

MENINGKATKAN MINAT BELAJAR ANAK



Meningkatkan minat belajar anak

Meningkatkan minat belajar anak sebenarnya tidak terlalu sulit akan tetapi tidak juga mudah. Cara sederhana dalam meningkatkan minat belajar anak adalah kenali hal-hal apa yg disukai oleh anak dan ajak dia melakukan hal tersebut. Padukan hal-hal yang disukai dengan menambahkan pendidikan di dalam nya. Niscaya minat belajarpun meningkat.
Kuncinya adalah mengetahui apa yg dapat membuat anak tertarik dan ingin belajar. Bagi anak usia delapan tahun kebawah, belajar harus berangkat dari minat si anak itu sendiri.
Sekretaris Jenderal Asosiasi Sekolah Rumah dan Pendidikan Alternatif (Asah Pena) Indonesia Dhanang Sasongko berpendapat, sifat dasar anak adalah senang belajar. Itu bisa terlihat sejak usia dini. Dimulai dari anak belajar berjalan, dia jatuh dan bangkit lagi atas kemauan sendiri.
Sayangnya, lanjut dia, ketika anak menginjak usia empat tahunan, banyak terjadi intervensi orang dewasa, dalam hal ini orang tua. Dengan begitu minat belajar anak sesungguhnya itu menjadi terintervensi. Anak belajar karena kewajiban dan dorongan dari orang tua. “Akhirnya dia menjadi tertekan,” kata Dhanang.
Prinsip dasar belajar anak-anak haruslah menyenangkan . Karena dengan belajar menyenangkan akan menumbuhkan emosional yg positif. Dalam proses belajar, anak harus diposisikan sebagai subjek dan bukan objek. Sebaiknya anak belajar atas inisiatif diri sendiri.
Bila dalam proses belajar, si anak menjadi objek, maka yang banyak melakukan intervensi adalah pendidik. Si anak dijadikan robot dan terlalu banyak diarahkan oleh pendidik. Hasilnya akan membuat anak menjadi malas belajar, belajar tidak efektif.
Dalam system belajar, anak harus ikut terlibat dlm proses pembelajaran. Salah satu caranya mungkin sebaiknya dlm satu kelas jangan sampai terlalu banyak siswa. Problem yg akan terjadi akan ada anak-anak yg merasa tidak diperhatikan. Dengan begitu minat belajarnya karena keterpaksaan.
Solusinya, guru dituntut punya kompetensi dengan kondisi-kondisi yg terjadi sekarang ini. Guru perlu memahami bahwa anak didiknya adalah subjek. “Secara psikologi, guru-guru juga harus memahami keanekaragaman minat belajar anak,” ujar Dhanang.
Dia menyarankan , dalam proses belajar perlu dikembangkan metode pelajaran tematik yg aplikatif. Ada pembahasan-pembahasan atas sebuah masalah. Misalkan soal banjir, mungkin saja dari pembahasan itu mundul ide-ide yg luar biasa dan cemerlang dari anak. Atau dlm pelajaran mengenai stek tumbuhan, anak-anak bisa diajak untuk mempraktikkan langsung dilapangan.
Kalaupun tidak bisa melakukan kegiatan praktik diluar ruang, bisa saja dengan cara menyajikan sejumlah materi tematik dan contohnya via media visual di dalam kelas.
Sebagai contoh, Dhanang menunjukkan apa yg sudah dilakukan di sekolah-sekolah alam. Ternyata anak-anak lebih mudah menyerap pelajaran dengan baik dan menyenangkan.
“Belajar tidak hanya teori. Teori dibutuhkan dalam rangka mengejar standardisasi kurikulum. Tapi untuk mencapai tujuan-tujuan itu, perlu ada media belajarnya yg menyenangkan bagi anak,” kata Dhanang.
Sementara itu, marlina, guru sekolah rumah di Perumahan Bumi Sawangan Indah Depok, mengaku punya trik jitu dlm mengajak anak agar tertarik belajar. Sebelum mulai mengajar, terlebih dulu dia harus mengetahui hal-hal apa saja yg disukainya dan tidak disukai.
“Nah, dari situ bila ada anak yg sedang malas belajar, saya mengajak dia melakukan suatu kegiatan yg disukainya,” katanya. Misalnya anak suka menggambar, sebelum mengajak si anak belajar, terlebih dulu dia di ajak menggambar beberapa saat. Selanjutnya , setelah mood belajarnya bangkit. Barulah si anak diajak belajar lagi.
REWARD YES, PUNISHMENT NO
Sebisa mungkin orang tua memberikan reward atau penghargaan kepada anak atas berbagai prestasi yg dilakukan. Sebaliknya sedapat  mungkin menghindari bentuk punishment atau hukuman. Sebab, hukuman yg kelewat batas akan membuat harga diri anak down atau turun.
“Jenjang pendidikan anak masih jauh dan panjang, hasil sebuah proses belajar tidak bisa diukur oleh satu hari, satu minggu atau satu bulan. Tapi merupakan proses berkelanjutan. Untuk itu orang tua perlu memberikan reward dan dorongan, “kata Dhanang Sasongko, sekjen Asah Pena Indonesia .
Menurut dia, dasar untuk mendorong minat belajar anak, kita perlu meningkatkan rasa percaya diri anak. Sebagai contoh : bila anak mendapat nilai matematika jelek, 4, orang tua dpt mendorongnya dengan mengatakan: “Oh iya putra/i dapat nilai 4 ya. Tidak apa-apa dulu ayah/ibu juga pernah kok dpt nilai 4 tapi setelah mencoba memperbaikinya, ternyata ayah bisa berhasil dapat angka 8.
Seorang anak tidak mungkin dapat menguasai semua mata pelajaran. Mungkin ada anak yg unggul disatu pelajaran lain. Kemudian orang tua justru memberikan anak les dipelajaran yg lemah tadi. Sedangkan pelajaran yg unggul justru dilupakan.
Menurut Dhanang , ditinjau dari sudut perkembangan anak , apa yg dilakukan orang tua tadi agak keliru . Kenapa bukan keunggulan si anak tadi yg diasah dan dikembangkan terus. Nah, yg kurang itu hanya sebagai pelengkap.
“Jangan sebaliknya malah yg kurang didorong terus dan dipaksakan sehingga anak menjadi tertekan. Akhirnya, anak menjadi stress dan keunggulannya pun akhirnya hilang,” ujarnya.
Mengenai bentuk reward yg kerap diberikan orang tua ketika anaknya berhasil dalam pelajaran sekolah, Dhanang berpendapat, hal itu boleh-boleh saja sejauh dalam rangka menunjang kegiatan belajar si anak.
Namun, dia mengigatkan, sebisa mungkin nilainya tidak terlalu mahal dan terkesan wah bagi si anak. Ini dimaksudkan agar anak punya standar keinginan atas reward-nya . “Reward diberikan hanya dalam rangka memotivasi anak,” tegasnya
Hal terpenting adalah memberikan kasih sayang kepada anak. Terkadang anak berbuat baik, orangtua tidak memberikan reward karena hal itu dianggap biasa saja, tapi manakala si anak berbuat tidak baik, maka orang tua memberikan reaksi luar biasa dengan memberikan punishment.

http://fandi4tarakan.wordpress.com

OTAK KANAN VS OTAK KIRI



OTAK KANAN VS OTAK KIRI
Mungkin anak kita bukan Bodoh atau Nakal melainkan hanya dominan otak kanannya
Manusia Memiliki Otak yang Berfungsi sebagai sistem pusat dimana jika kita melakukan sesuatu atau memikirkan sesuatu, otak yang akan mengerjakannya.

Ciri-ciri umum anak dominan otak kanan:
1.Terlambat bicara dibandingkan anak seusianya
2.Sulit Membaca terutama membaca bersuara
3.Lebih suka ujian Lisan dari pada ujian tertulis
4.Tidak bisa diberi tugas yang dibatasi oleh waktu (cepat panik dan
tidak selesai).
5.Kurang suka mengerjakan tugas-tugas yang diperintah melainkan memilih
sendiri apa yang ingin dikerjakannya.
6.Sulit mengeja suku kata
7.Sulit mengerjakan soal-soal matematika logika/rumus-rumus terkadang
lebih mudah soal cerita atau perlu dengan asosiasi atau contoh-contoh
nyata.
8.Sering memandang ke atas dan terlihat seperti melamun (Terbengong/day
dreaming)
9.Pada saat berpikir bola matanya bergerak-gerak
10.Kurang suka mencatat (karena proses mencatat menghambat proses
visualisasi)
11.Sering membaca terbalik-balik
12.Sulit membedakan huruf d dan b
13.Cenderung lebih suka membuat gambar-gambar.
14.Sering membaca melompat dan beberapa kata tertinggal atau terlompati
15.Bisa membaca dari belakang atau dengan urutan terbalik
16.Jika berbicara tidak runtut dan sistematis
17.Sulit mengungkapkan keinginannya dalam bentuk kata/kalimat
18.Cenderung sensitif dan sangat emosional
19.Sering bicara tidak nyambung dengan pertanyaan
20.Cepat hafal tempat/lokasi dan rute perjalanan
21.Kadang suka berkhayal dan menceritakan fantasinya
22.Konsentrasi rendah pada pekerjaan yang kurang disukainya
23.Konsentrasi tinggi dan lama pada hal-hal yang menarik minatnya.
24.Lebih suka benda/buku yang berwarna-warni
Cara Bekerja otak kanan:
1.Kreatif --> ingin mengetahui hal-hal baru dan menemukan cara-cara baru
yang tidak konvensional, melihat alternatif solusi dari berbagai
permasalahan.
2.Spasial Tiga Dimensi, mampu melihat dan membayangkan sesuatu secara
tiga dimensi; bisa melihat dari kanan ke kiri, atas ke bawah dan
sebaliknya. serta membolak balik huruf, angka dan gambar.
3.Memori Fotografi, mampu merekam informasi dalam bentuk gambar-gambar
baik dalam bentuk diam atau seperti film yang bergerak. Memiliki papan
layar di otaknya.
4.Art --> melihat sebuah pekerjaan sebagai proses seni yang mengandalkan
rasa dan estetika yang sering kali tidak bisa dibatasi oleh waktu dan
bekerja berdasarkan inspirasi dan mood.
5.Deduktif --> terlebih dahulu harus melihat gambaran besarnya atau
hasil akhirnya baru bergerak menyusun langkah demi langkah dan tahapan
prosesnya.
6.Random --> Menyusun dan mengolah informasi secara acak, sehingga
penyampaian informasinyapun cenderung tidak sistematis.
7.Visual --> Bekerja dalam bentuk gambar; sering kali sulit menuangkan
ide gambarnya tersebut kedalam kalimat atau kata-kata yang dipahami.
8.Global --> Lebih menyukai gambaran umum dan kurang menyukai hal-hal
detail.
9.Mind Mapping --> Lebih suka dan gampang menulis dalam bentuk pola
gambar seperti peta.
10.Model Estetika --> Menilai sesuatu berdasarkan cita rasa dan estetik
seni bukan fungsi dan kegunaan.
11.Moody --> Kemampuan berpikir dan bekerja yang sangat dipengaruhi oleh
Emosional dan perasaan.
12.Spontan --> Melakukan hal atau sesuatu secara spontan berdasarkan
dorongan emosional sesaat. Sering melakukan tindakan dan mengambil
keputusan diluar rencana
13.Picky Job --> Hanya mau mengerjakan hal-hal yang menarik
perhatiannya. Tidak mudah di suruh/diperintah.
14.Un limited time --> Jika sudah asyik terhadap satu bidang lupa waktu.
15.Konklusif --> Menarik kesimpulan umum dari kepingan-kepingan
informasi.
16.Eksekusi 2 langkah --> Merekam informasi baru memaknainya.
17.Inspirational --> bekerja berdasarkan datangnya inspirasi bersifat
dadakan dan tidak terencana.
Perbandingan Kerja Otak Kiri dan Kanan:
1.Simbol vs Gambar
2.Runtut/Sekuen vs Acak/Random
3.Logika vs Kreatif/Seni
4.Detail ke Global vs Global ke detail.
5.Setahap demi setahap vs Langsung
6.Proses then memori vs memori then proses
7.Duplikasi vs imaginasi
8.Teratur vs acak dan melompat-lompat
9.Analisis mengurai vs Analisis Kesimpulan
10.Tenggat Waktu vs Bebas Waktu
11.Rencana vs Inspirasi
12.Objek Hitam Putih vs Objek yang berwarna warni
Perbedaan Kombinasi Kontinum Otak dan Indera dominan
1.Otak Kiri dengan sensori Visual --> Cenderung Diam, Tegas, Berpikir
Runtut, Logika bagus
2.Otak Kiri Auditori --> Cenderung Bicara, Suka berdebat, Logika bagus,
cepat menghafal
3.Otak Kiri Kinestetik --> Cenderung diam, Lincah bergerak, Berpikir
runtut, logika bagus
4.Otak Kanan Visual --> Suka menghayal, kuat mengingat, cenderung diam,
sulit mengeja, suka menggambar, kurang suka mencatat.
5.Otak Kanan Auditori --> Suka bicara, Bicara acak, Bicara khayalan,
suka berhandai-handai..., sulit mengeja tapi suka bicara,
6.Otak Kanan Kinestetik --> Cenderung diam, terus bergerak, bergerak tak
beraturan, sering melakukan hal-hal yang penuh resiko, pandai membuat
sesuatu karya tangannya
Membantu Anak Otak Kanan belajar:
1.Temukan minatnya dan mulai mengajari apapun melalui hal yang menarik
minatnya. Jika ia suka mobil bicaralah mulai dari mobil dsbnya.
2.Jika ia ingin belajar sambil bergerak-gerak maka ijinkanlah ia
malakukan itu
3.Jelaskan untuk apa kita harus mempelajari sesuatu agar dia bisa
melihat gambaran besar dan tujuan akhirnya.
4.Gunakan alat peraga dan contoh-contoh ilustrasi untuk mengambarkan apa
yang sedang anda jelaskan misalnya konsep tambah, kurang dan bagi.
5.Latihlah kecepatan untuk Visualisasi dan kemampuan merekam gambar .

Latihan tahap dasar visualisasi; misalnya membayangkan sebuah
aktivitas yang dilakukan seperti; berangkat ke sekolah, mengerjakan
sesuatu dirumah dsb, persis seperti proses hipnoteraphy. Bayangkan kamu
sekarang malangkah menuju lemari es, bayangkan sekarang kamu buka, tolong
ambilkan mama jeruk dan susu, kemudian tuangkan susunya kedalam gelas,
bawa gelas berisi susu dan jeruk itu ke kamar mama. Jika anak anda sudah
bisa mengulangi prosesnya secara runtut artinya dia sudah mulai terlatih
kemampuan visualisasinya.
Latihan tahap lanjutan visualisasi mengingat gambar; Minta dia melihat
gambar dan anda sebutkan namanya; minta ia memejamkan mata; tanya apakah
gambar itu sudah muncul di bayangan pikirannya.
Latihan Lanjutan Visualisasi mengingat Angka dan urutannya, Latihan
ini dimulai dengan mengingat angka 1 s/d 10 satu demi satu, perlihatkan
gambar angka 1 s/d 10 satu persatu, kemudian setelah ia berhasil
mengingatnya minta anak anda untuk mengurutkan dari depan kebelakang,
setelah itu minta ia mengurutkannya dari 10 ke 1, jika berhasil maka dia
sudah mulai terlatih untuk menggunakan kemampuan unggulnya.
Latihan Lanjutan Visualisasi mengingat Huruf dan urutannya, Latihan
ini dimulai dengan pengenalan huruf satu demi satu; dengan metode mata
terpejam, apabila ini sudah terekam maka mintalah anak anda untuk
mengurutkan 10 huruf pertama dari depan dan dari belakang. Terus
berlanjut.

sumber:http://www.ichensthea.co.cc

ANTARA MENCINTAI DAN MENGAGUMI



ANTARA MENCINTAI DAN MENGAGUMI

Ketika kamu mencintai seseorang, waktu yang kamu habiskan dengannya merupakan bahagia yang tak terlukis
Ketika kamu mengagumi seseorang, waktu yang kamu habiskan dengannya merupakan bahagia yang bisa terucap

Ketika kamu mencintai seseorang, masa yang terlalui adalah masa yang ingin kamu ulang dengan bahagia yang sama
Ketika kamu mengagumi seseorang, yang terlalui adalah masa yang ingin kamu ulang dengan senang yang sama

Ketika kamu mencintai seseorang, jauh dilubuk hatimu... sebenarnya kamu menyimpan keinginan memilikinya
Ketika kamu mengagumi seseorang, jauh dilubuk hatimu... sebenarnya kamu menyimpan tanya adakah yang sepertinya

Ketika kamu mencintai seseorang, kadang seseorang itu menghindarimu agar kamu tak terluka meski dia tahu cintamu tak harus milikinya
Ketika kamu mengagumi seseorang, kadang seseorang itu menghindarimua agar kamu tak jatuh cinta padanya meski dia tahu rasamu tak selalu berujung cinta atau mungkin dia takut jatuh hati padamu

Ketika kamu mencintai seseorang, air matamu akan berlinang ketika dia meninggalkanmu
Ketika kamu mengagumi seseorang, kecewamu yang mengalir deras ketika dia meninggalkanmu

Ketika kamu mencintai seseorang, kamu bisa saja tak lagi memikirkannya terlebih ketika kamu mencintai seseorang yang baru
Ketika kamu mengagumi seseorang, meski kamu jatuh cinta berkali-kali dengan orang lain bisa saja kamu tetap menyimpan kekagumanmu dengannya dan kamu pun juga tahu bahwa disepanjang hidupmu belum tentu kamu akan menemukan sosok menakjubkan yang menjadi rasi bintang ketika kamu tersesat

Ketika kamu mencintai seseorang, setiap moment indah itu tak akan terlupakan
Ketika kamu mengagumi seseorang, setiap kata yang meneguhkan itulah yang seringkali kamu ulang dihati dan pikiranmu

Ketika kamu mencintai seseorang, ketika kamu kehilangannya... dia masih bisa memberikan inspirasi untuk karyamu
Ketika kamu mengagumi seseorang, ketika kamu kehilangannya inspirasi itu bisa saja berkurang namun bisa pula tumbuh dari jiwa yang lain

Ketika kamu mencintai seseorang, sebenarnya kamu ingin hidup bersamanya
Ketika kamu mengagumi seseorang, kamu seringkali ingin berbagi dengannya betapa hidupmu bahagia hidup dengan orang lain yang kamu cintai

Ketika kamu mencintai seseorang, kamu tak ingin dia sedih dan berusaha menghiburnya
Ketika kamu mengagumi seseorang, kamu tak ingin dia sedih namun kadang bingung harus bersikap seperti apa karena takut dia salah mengartikan sikapmu

Ketika kamu mencintai seseorang, dia bisa menjadi seseorang yang segalanya bagimu
Ketika kamu mengagumi seseorang, dia telah menjadi pintu untuk membuka duniamu yang tersembunyi

Ketika kamu mencintai seseorang, kadang kamu tak memerlukan alasan untuk mencintai
Ketika kamu mengagumi seseorang, kamu selalu butuh alasan untuk mengaguminya

Ketika kamu mencintai seseorang, hal itu selalu berasal dari hati
Ketika kamu mengagumi seseorang, hal itu merupakan perpaduan antara hati dan pikiran

Ketika kamu mencintai seseorang, hatimu akan berkata ”Dia berbeda dan aku mencintainya”
Ketika kamu mengagumi seseorang, hatimu akan berkata ”Dia berbeda dan aku ingin sepertinya”

Ketika kamu mencintai seseorang, dia telah menjadi salah satu alasan mengapa kamu bertahan
Ketika kamu mengagumi seseorang, dia telah menjadi salah satu alasan mengapa kamu memiliki semangat

Ketika kamu mencintai seseorang, ketika kamu kehilangannya ”ada” hal-hal yang tak ingin kamu kenang
Ketika kamu mengagumi seseorang, ketika kamu kehilangannya seringkali ada hal-hal yang ingin kamu kenang

Ketika kamu mencintai seseorang, kadang kamu takut dia mengetahuinya
Ketika kamu mengagumi seseorang, kamu tak peduli apa dia tahu atau tidak

Ketika kamu mencintai seseorang, kamu ingin berjalan disampingnya
Ketika kamu mengagumi seseorang, menatap jejaknya itu sudah cukup

Ketika kamu mencintai seseorang, yang kamu ingin tahu adalah bagaimana cara terbaik membuat dia bahagia denganmu
Ketika kamu mengagumi seseorang, yang kamu ingin tahu adalah bagaimana cara terbaik agar kamu menjadi seseorang yang menyenangkan baginya

Ketika kamu mencintai seseorang, mungkin kamu pernah berkali-kali jatuh cinta dalam suatu rentang waktu
Ketika kamu mengagumi seseorang, dalam rentang waktu yang sama belum tentu kamu berkali-kali mengagumi orang lain dengan sudut pandang yang sama

Ketika kamu mencintai seseorang, kadang kamu tak peduli dengan sikapnya. Yang kamu tahu kamu mencintainya
Ketika kamu mengagumi seseorang, kadang kamu tak peduli dengan sikapnya. Yang kamu tahu kamu mengaguminya

Ketika kamu mencintai seseorang dan bila dia berkorban sesuatu untukmu kamu akan lebih mencintainya
Ketika kamu mengagumi seseorang, dan bila dia berkorban sesuatu untukmu, kamu ingin membalas kebaikannya

Ketika kamu mencintai seseorang, kadang cintamu akan kamu simpan dalam hati dan kamu rela menunggunya selamanya
Ketika kamu mengagumi seseorang, kekaguamanmu akan tetap hidup sampai waktu yang kamu sendiri tak mengetahuinya dan kamu tak perlu menunggu untuk kekaguman itu

Ketika kamu mencintai seseorang, kadang kamu melihat fotonya karena kamu sedang rindu, sebel, mengenang, ingin berbicara dengannya dan alasan lainnya
Ketika kamu mengagumi seseorang, kadang kamu melihat fotonya seolah-olah dia sedang berbicara padamu untuk memberikanmu semangat

Ketika kamu mencintai seseorang, kadang dia ingin tahu betapa dia sangat memperhatikanmu
Ketika kamu mengagumi seseorang, dia akan seringkali terdiam namun sebenarnya dia peduli terhadapmu

Ketika kamu mencintai seseorang, semua sikapmu dianggap wajar
Ketika kamu mengagumi seseorang, sikapmu kadang dainggap berlebihan

Ketika kamu mencintai seseorang, dia terlintas dipikiranmu karena kamu menyukainya
Ketika kamu mengagumi seseorang, dia terlintas dipikiranmu karena kamu ingin tahu apa, bagaimana dan seperti apa jalan dan pandangan baik darinya yang ingin kamu ikuti

Ketika kamu mencintai seseorang, kamu bisa menemukan getaran hati
Ketika kamu mengagumi seseorang, yang kamu temukan hanya cerah tanpa getar seperti kamu mencintai seseorang

Tidak semua orang bisa kamu cintai dan kamu kagumi
Tidak semua orang dari yang kamu cintai bisa kamu kagumi
Tidak semua orang dari yang kamu kagumi bisa kamu cintai
Antara mencintai dan mengagmi, keduanya memang terlihat hampir sama namun sebenarnya snagat jauh berbeda
Tidak semua orang mencintai kita dan tidak semua orang mengagumi kita. Yang mencintaimu bisa saja lebih dicintai orang lain dan yang mengagumimu bisa saja lebih dikagumi orang lain. Apapun itu bentuknya, intinya sama bahwa dengan semua itu hidup kita akan terasa lebih bermakna. Kadang dari hal kecil yang kita abaikan merupakan hal besar yang tak ingin dilupakan orang lain disepanjang hidupnya meski kamu telah melupakannya. Mencintai dengan wajar dan mengagumi dengan wajar... kebahagiaan dari dua rasa itu akan unik membawamu dalam hidup penuh warna.


sumber: http://www.ichensthea.co.cc

ARTI CINTA YANG SESUNGGUHNYA



ARTI CINTA YANG SESUNGGUHNYA

Tahukah anda arti cinta sejati yang sesungguhnya? sebenarnya itu adalah kehampaan. Kalaupun itu hanyalah sebuah kumpulan kata-kata tanpa makna. Inilah sebuah kalimat bijak tentang seorang yang telah dikhianati olehnya.

Walau begitu cinta bersifat relatif, seperti halnya sebuah sungai yang mengalir. Mencari lautan sebagai pelabuhan terakhir.

Dan sesungguhnya…

Cara terbaik dalam memaknai arti cinta adalah dengan memberi. Cinta tidak datang karena manusia saling menerima. Itu ada karena manusia pertama-tama saling memberi, dan akhirnya terbentuklah kata cinta.

Selain memberi, cinta juga memiliki arti di sisi tergelapnya, yaitu memaafkan. Sesungguhnya ini adalah hal yang paling sulit dilakukan oleh manusia ketika harus memberi maaf. Walau itu harus dilakukan..walau itu harus dimaknai.

Entahlah, yang pasti. Sebagai seorang pria idaman wanita memaafkan setiap kesalahan wanita adalah sebuah tugas dan bukan sebuah hak . Yang perlu kita lakukan sebagai pria adalah cukup membuat cinta sejati terukir di hati paling dalam dan terdingin. Kemudian menunggu dan terus menunggu untuk ditemukan.

Anda tidak percaya cinta sejati?

Itu hal murni karena memang mungkin selama hidup anda tidak pernah menyadarinya. Sesungguhnya cinta semacam itu ada, ada pada setiap sisik di hati anda, ada disetiap mimpi anda dan ada di setiap imaginasi anda.

Hanya sayangnya itu sebuah hal yang sulit untuk diungkapkan dalam 5-10 kata pertama.

Sebagai pria, kita memiliki sebuah bakat untuk mencintai wanita. Kita tidak perlu banyak tahu apakah artinya benar atau tidak. Sesungguhnya bukan itu yang dimaksud.. ketika sebuah cinta pertama kali dibuat di dunia.

Cinta sejati dibuat untuk dirasakan tanpa perlu memaknai arti yang sesungguhnya. Sepanjang manusia hidup terutama pria, minimal satu kali anda merasakan cinta kepada wanita.

Karena memang pria ditakdirkan untuk terus mencintai wanita, dan melindunginya apapun yang terjadi.

Dan bagaimana jika cinta si wanita bertepuk sebelah tangan, Inilah arti sesungguhnya dari cinta pria yaitu merelakannya. Kita tidak bisa hidup bersama dengan dia jika dia merasa menderita bersama kita.

Cinta pria tidak seperti cerita romeo dan juliet, jika si pria mati maka si wanita mati.

Ada 5 buah hal yang harus dimaknai dalam cinta sejati. Tapi saya tidak akan menyebutkannya satu persatu. Karena makna dan artinya sama saja yaitu saling mencintai dan memberi.

Sesungguhnya anda tidak perlu mengerti secara 100% apa itu sesungguhnya cinta sejati? Mungkin hanya sekitar 10% saja lebih dari cukup untuk mengartikannya dengan sebuah makna. Karena langit selalu diciptakan untuk melindungi bumi dimanapun cinta itu berada.

Matahari selalu mempercayakan bulan untuk menerangi malam. Dan pria harus mengambil jalannya untuk sebuah peperangan demi melindungi bidadari terakhirnya. Ini bukan lelucon apalagi karya sastra ini adalah sebuah imaginasi pria yang mencoba mengartikan cinta yang sesungguhnya.

Namun hari demi hari selalu berjalam melewati kolong langit. Saat itulah kita akan tersadar akan sebuah cinta yang sejatinya menjadi milik setiap orang yang menginginkannya. Dalam hidup ini hanya ada dua hal yaitu cinta dan benci.

Tapi benci diawali dari sebuah cinta sejati. Yang sejatinya itu tidak memiliki arti yang berkesinambungan. Dan semua orang ataupun daun-daun bingung saat memberikan arti. Apakah itu sejati atau itu adalah kehampaan

Sebuah arti yang selama ini dicari oleh manusia, sebuah arti sejati yang memiliki makna seperti kilaunya berlian.

Dan ketika semua itu berakhir hanya ada satu yang bertahan hidup. Yaitu arti cinta itu sendiri, sebuah kata sebuah makna yang membuat manusia dapat hidup selama bertahun-tahun. Semua diawali dari cinta dan semua diakhiri oleh sebuah cinta kembali.

sumber: http://www.ichensthea.co.cc

PRAKTEK SISWA BUDI DAYA TANAMAN

Kamis, 30 Desember 2010

GARUDA DI DADAKU


GARUDA DIDADAKU
GARUDA KEBANGGAANKU

CARA MEMASANG LINK



CARA MEMASANG LINK REFERRAL ZIDDU DI BLOGGER

Pada postingan sebelumnya, saya membahas sekilas cara menghasilkan uang dari situs paid upload yaitu ziddu.com atau passive income dengan upload ziddu, maka untuk tutorial berikut ini saya akan mencoba bagaimana mengoptimalkan penghasilan dari situs paid upload/ziddu.com tersebut. Dengan cara memasang Link referral ziddu di blogger. 

Selain mendapatkan earning dari download, cara lainnya yang bisa ditempuh adalah dengan mengoptimalkan referral, sesuai dengan penjelasan sebelumnya ziddu.com memiliki sistem referral. Jadi referral ini bisa kita manfaatkan untuk mendongkrak penghasilan dari ziddu.com, Bagaimana caranya?

Caranya, tentu saja kita harus mengajak sebanyak-banyaknya orang bergabung dengan ziddu.com melalui referral kita. Besarnya earning yang kita dapatkan adalah bonus $0.1 buat kita setiap 1 orang bergabung dengan ziddu.com melalui referral kita.
Sebelum anda memasang link referral tentunya anda harus mendaftar dahulu. Bagi yang belum mendaftar, kita daftar dulu yuk disini - daftar ziddu,com - . Selanjutnya untuk menghasilkan $ dari referral tentu saja kita harus memasang link referral kita dulu di blog/situs/forum.


Oke folks, berikut ini adalah cara memasang link referral kita diblog:
1. Pertama login ke akun ziddu anda, trus klik My Account
2. Klik Referral Banner (sebelah kiri)
3. Pilih salah satu banner, lalu copy/paste kode html tersebut.
Misalnya seperti banner dibawah ini, klik banner ini untuk bergabung jadi referral saya.




4. Login ke akun blogger, masuk ke dashboard
5. klik Tata Letak laman 
6. klik Tambah Gadget, pilih HTML/JavaScript
7. Copy/Paste script HTML yg tadi anda copy

Link Banner refferal ziddu anda jadi deh. anda tinggal preview tampilan blog anda. oh ya anda bisa mengganti tampilan banner anda dengan kembali ke menu my account dan mengulang cara diatas. Oke, selamat berburu dollar.. :)
klik disini jika anda ingin bergabung  

Rabu, 29 Desember 2010

CARA MENGUPLOAD DATA



CARA MENGUPLOAD DATA KE ZIDDU

Sobat pasti sudah tidak asing dengan file hosting yang bernama ziddu, karena sudah banyak yang menggunakan layanan ini. Kenapa banyak yang menggunakan layanan ini karena selain gratis caranyapun cukup mudah. Sobat tinggal registrasi setelah itu sudah langsung bisa upload file yang sobat inginkan. Bisa berupa gambar,video maupun lagu. Ambil link downlodnya dan bisa langsung dipasang pada blog milik sobat. Per upload bisa sampai 200 MB. Lumayan..!!
Sebenarnya caranya memang cukup mudah, tapi tidak ada salahnya untuk berbagi akan saya tunjukkan caranya di sini.
Untuk menuju TKP dan langsung register bisa klik linknya di sini tentunya sambil terus baca postingan ini. Jangan ditinggal ya ! he..he.he..!
Untuk register seperti biasa harus memasukan:
Nama: tulis nama.
Email: Masukkan email (untuk login selanjutnya).
Password: masukkan password.
Confirmasi Password: ulangi masukkan password.
Verification Code: Masukkan kode yang tertera.
Beri tanda centang pada I Agree Terms and Conditions.
Klik submit.
Di sini sobat sudah otomatis login jadi tidak perlu login lagi. Tapi jika sewaktu-waktu ingin upload file lagi sobat di haruskan login. Untuk itu Email id dan password harus sobat ingat bila perlu disimpan.
Kemudian klik Browse.
Cari file dari komputer milik sobat yang ingin sobat upload.
Jika sudah ketemu Klik dua kali.
Kemudian baru klik upload.
Tunggu sampai proses upload selesai.
Jika proses upload selesai sobat langsung dibawa pada link file hasil dari upload tadi.
Agar orang lain bisa ikutan download,copy linknya dan bisa dipasang pada blog milik sobat.
Cara memasangnya:
Misal sobat mendapatkan link seperti ini:
http://www.ziddu.com/download/11290312/cara-upload-file-di-ziddu.jpg.html
Tambahkan kode hingga hasilnya sepeti ini:
download
Maka hasilnya akan seperti ini--> download
Ganti yang warna merah dengan link file download milik sobat.
Tulisan download bisa diganti dengan tulisan apa saja

sumber: activekita.blogspot.com

PENINGKATAN KOMPETENSI GURU



PENINGKATAN KOMPETENSI GURU
UNTUK MENINGKATKAN MINAT SISWA PADA BIDANG MIPA




A.PENDAHULUAN
Peningkatan minat siswa pada bidang MIPA dipengaruhi oleh banyak faktor, misalnya latar belakang orang tua, pergaulan, harapan masa depan, dan guru. Guru merupakan faktor dominan yang dapat mempengaruhi minat siswa. Jika gurunya dapat melakukan pembelajaran yang profesional, misalnya menyenangkan, memudahkan, mampu menumbuhkan aktivitas dan kreativitas siswa, serta membelajarkan siswa, maka siswa akan memiliki minat yang tinggi terhadap bidang MIPA. Sebaliknya apabila guru kurang profesional, menyajikan materi pelajaran berpusat pada dirinya, menyebabkan siswa sulit memahami, otoriter dan akhirnya membuat siswa malas belajar, maka siswa akan kehilangan minatnya terhadap bidang MIPA.
Guru yang profesioal adalah guru yang memiliki kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi profesional. Berdasarkan keprofesionalannya, guru dapat dibedakan menjadi 2 golongan besar yakni guru yang profesional (walau dia tidak tersertifikasi) dan guru yang belum profesional (termasuk yang tersertifikasi).
Keprofesionalan guru dipengaruhi oleh berbagai faktor. Faktor-faktor tersebut antara lain faktor kepala sekolah dan pengawas, DIKNAS, Kebijakan Pemerintah (kurikulum, sertifikasi, kebijakan tentang buku, UN, dsb). Mengingat terbatasnya kesempatan, tidak semua faktor dibahas dalam makalah ini.

B.MUTU PENDIDIKAN KITA MASIH RENDAH
Kita harus mengakui bahwa mutu pendidikan di negara kita masih rendah. Kualitas pendididkan kita masih berada di bawah rata-rata negara berkembang lainnya. Hasil survai World Competitiveness Year Book tahun 1997-2007 menunjukkan bahwa dari 47 negara yang disurvai, pada tahun 1997 Indonesia berada pada urutan 39, pada tahun 1999, berada pada urutan 46. Tahun 2002, dari 49 negara yang disurvai, Indonesia berada pada urutan 47, dan pada 2007 dari 55 negara yang disurvai, Indonesia menempati posisi ke-53. Menurut laporan monitoring global yang dikeluarkan lembaga PBB, UNESCO, tahun 2005 posisi Indonesia menempati peringkat 10 dari 14 negara berkembang di Asia Pasifik. Selain itu, menurut laporan United Nations Development Programme (UNDP), kualitas SDM Indonesia menempati urutan 109 dari 177 negara di dunia. Sedangkan menurut The Political and Economic Risk Consultancy (PERC) yang merupakan lembaga konsultan dari Hongkong menyatakan kualitas pendidikan di Indonesia sangat rendah, di antara 12 negara Asia yang diteliti, Indonesia satu tingkat di bawah Vietnam.
Khusus bidang MIPA, pendidikan di Indonesia juga masih cukup memprihatinkan. Hasil survai TIMSS tahun 2003 yang diikuti 46 negara, siswa-siswa Indonesia menempati urutan 34 untuk matematika, dan menempati urutan 36 untuk sains. Singapura menempati urutan pertama untuk dua-duanya, Korea Selatan, Taiwan, Hongkong, dan Jepang, juga mendominasi peringkat atas, sementara Malaysia menempati urutan 10 untuk matematika, dan 20 untuk sains.
Kualitas pendidikan Indonesia yang rendah itu juga ditunjukkan oleh data dari Balitbang (2003) bahwa dari 146.052 SD di Indonesia ternyata hanya delapan sekolah saja yang mendapat pengakuan dunia dalam kategori The Primary Years Program (PYP), dari 20.918 SMP di Indonesia ternyata juga hanya delapan sekolah yang mendapat pengakuan dunia dalam kategori The Middle Years Program (MYP) dan dari 8.036 SMA ternyata hanya tujuh sekolah yang mendapat pengakuan dunia dalam kategori The Diploma Program (DP).
Mudah diduga, jika mutu pendidikan rendah maka kualitas sumber daya manusia (SDM) juga akan rendah. Pada 15 September 2004 lalu United Nations for Development Programme (UNDP) mengumumkan hasil studi tentang kualitas manusia secara serentak di seluruh dunia melalui laporannya yang berjudul Human Development Report 2004. Di dalam laporan tahunan ini Indonesia hanya menduduki posisi ke-111 dari 177 negara. Apabila dibandingkan dengan negara-negara tetangga saja, posisi Indonesia berada jauh di bawahnya. Ini sungguh memprihatinkan. Berbicara tentang kualitas pendidikan, Yusuf Kalla  pernah mengatakan bahwa kualitas pendidikan Indonesia saat ini lebih buruk di banding 30-40 tahun yang lalu, bahkan menurut laporan hasil survey The Political and Economic Risk Consultancy (PERC) kualitas pendidikan Indonesia berada pada peringkat 16 di tingkat Asia dan berada di urutan 160 untuk tingkat dunia. Ironisnya, kedudukan itu berada di bawah negara Vietnam yang sering mengalami kekacauan politik dan peperangan itu.
Walaupun demikian, berita menggembiarakan masih ada. Para anak bangsa ternyata cukup berprestasi di ajang olimpiade MIPA tingkat internasional, dan hampir setiap tahun para siswa kita yang mengikuti olimpiade matematika, Fisika, Kimia dan Biologi memperoleh medali emas. Mereka mengalahkan para siswa dari negara-negara maju seperti Amerika, Jepang, Belanda, Australia.
Dari para peraih emas itu, terdapat mutiara hitam dari Indonesia Timur Irian Jaya yang mengharumkan nama bangsa. Ini untuk mempertegas bahwa sebenarnya, anak Indonesia, dari manapun asalnya, memiliki potensi kuat untuk menjadi juara olimpiade. Anak Indonesia memiliki potensi kuat juga untuk menjadi ahli MIPA, menyumbangkan ilmunya untuk kemajuan IPTEK di tanah air menyamai negara lainnya.
Jika “bahan baku” yang berupa kecerdasan anak Indonesia memiliki potensi besar, tetapi setelah sekolah mereka prestasinya rendah, berarti ada sesuatu yang menyebabkannya, ada sesuatu yang keliru dalam sistem pendidikan kita. Seharusnya mutu pendidikan di Indonesia tidak kalah dengan negara-negara lain, tetapi mengapa kenyataannya tidak? Bahan baku berupa kecerdasan anak Indonesia itu baru berbuah emas ketika mereka digodok beberapa bulan, melalui suatu pelatihan untuk menjadi ilmuwan. Ini berarti bahwa kesalahan terletak pada proses pembelajaran di kelas, mengapa mutu pendidikan rendah. Dan proses pembelajaran di kelas itu, selain ditentukan oleh keprofesionalan guru, juga oleh kualitas kepala sekolah, kondisi sekolah, Dinas Pendidikan, dan kebijakan pemerintah mengenai pendidikan. Seandainya anak Indonesia memiliki kesempatan yang sama untuk mengembangkan bakat dan minatnya terhadap bidang MIPA, maka di Indonesia akan bertumbuh ahli-ahli MIPA yang tidak kalah dengan negara lain yang sudah maju. Kapan?

C. GURU PROFESIONAL >< GURU BELUM PROFESIONAL
Apakah guru kita sudah profesional? Mungkin jawabannya ya, karena guru tersebut memang melakukan upaya pembelajaran secara profesional dan memiliki kompetensi sebagai pendidik yang baik, meskipun dia belum tersertifikasi. Guru yang demikian masih langka. Namun masih banyak juga guru yang belum profesional meskipun tekah tersertifikasi. Untuk mengetahui sampai di tingkat mana keprofesionalan guru, diadakanlah survai di Malang, dengan asumsi sekolah di kota Malang sudah cukup memadai dan dapat dijadikan sebagai “contoh” bagi sekolah di sekitarnya. Survai serupa diselenggarakan di Padang dan Banjarbaru.
Berdasar survai yang diselenggarakan penulis bekerjasama dengan JICA pada bulan Februari dan Maret 2010 menghasilkan kesimpulan bahwa masih perlu adanya Inservice Training guru (pembinaan guru dalam jabatan) dalam bentuk pendampingan oleh para ahli. Survai yang diselenggarakan di kota Malang, mengambil sampel 11 SMP terdiri dari 1 RSBI, 2 SSN, 3 SMPN non SSN, 3 SMP Swasta, 1 MTs N dan 1 MTs Swasta, bertujuan untuk mengetahui kesesuaian antara kebijakan Pemerintah (DIKNAS Pusat, Provinsi, Kota) tentang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dengan implementasinya di sekolah beserta permasalahan yang ada. Responden terdiri dari Tim Pengembang Kurikulum (TPK) Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, Kepala Bidang Pendidikan Menegah (DIKMEN) Dinas Pendidikan Kota Malang dan beberapa anggota TPK Kota Malang (KASI Kurikulum dan 3 orang pengawas SMP), Kepala MAPENDA Kantor Departemen Agama Kota Malang dan Staf, 11 Kepala Sekolah SMP/MTs negeri dan swasta, dan sejumlah orang guru matematika dan IPA, serta beberapa orang guru non MIPA. Pengumpulan data survai dilakukan melalui wawancara terhadap responden, meminta dokumen KTSP, dan observasi pembelajaran di kelas.
Secara umum dapat disimpulkan bahwa proses sosialisasi KTSP dari Tingkat Pusat, Provinsi, ke Kota dan Sekolah berlangsung baik. Setiap Tim Pengembang mulai dari Pusat hingga ke Kota melakukan DIKLAT Penyusunan KTSP. Pendek kata, secara normatif dan administratif segalanya berjalan baik. Namun bagaimana hasilnya?
Beberapa temuan survai tersebut diuraikan berikut ini:
a.Umumnya para guru masih menyusun KTSP Buku II (silabus, RPP dan LKS) dengan teknik “copy paste”, yang berarti mereka belum menyusun silabus, RPP dan LKS berdasar keperluan dan kondisi mereka sendiri;
b.Meskipun mereka mengaku memiliki RPP, namun ketika proses pembelajaran siswanya diobservasi, semua guru tidak membawa RPP dengan alasan tertinggal di rumah;
c.Dari analisis RPP yang diperoleh ternyata terdapat perbedaan antara apa yang dituliskan dengan apa yang diimplementasikan di kelas. Di RPP guru menuliskan penggunaan pendekatan konstruktivistik, guru berperan selaku fasilitator, namun dari observasi di kelas dapat diketahui bahwa guru lebih dominan, banyak menggunakan ceramah, para siswa pasif, dan guru tidak memahami bagaimana mengimplementasikan pendekatan konstruktiivistik di kelas sebagaimana disarankan kurikulum 2006;
d.Pengelolaan kelas dilakukan secara konvensional sehingga tidak memungkinkan terjadinya interaksi antar siswa, kecuali ada 2 SMP yang menggunakan pengelolaan kelas yang memungkinkan terjadinya saling belajar antar siswa.
e.Dalam melakukan evaluasi/assesmen, umumnya guru menggunakan tes secara tertulis, sehingga tes hanya berorientasi ke ranah kognitif, hanya beberapa guru yang menggunakan rubrik untuk assesmen. Ini berarti bahwa pemahaman guru tentang asesmen hanya pada ranah kognitif, tidak sampai pada ranah afektif dan psikomotor
Hasil survai ini menunjukkan juga bahwa tidak ada perbedaan keprofesionalan antara guru sekolah “bermutu” dengan sekolah yang “tidak bermutu”, yang artinya bahwa baik sekolah “bermutu” maupun sekolah “tidak bermutu” memiliki keprofesionalan yang sama yaitu sama-sama belum profesional. Rupaya prestasi siswa sekolah “bermutu” selama ini bukan karena hasil desain pembelajaran gurunya, melainkan karena mutu masukan siswanya yang memiliki nilai DANEM tinggi.
Dalam rangka meningkatkan mutu guru, Pemerintah telah berupaya maksimal untuk melakukan inservis training dengan menyelenggarakan penataran, pelatihan, workshop dalam beberapa minggu sehingga guru meninggalkan kelasnya, namun setelah kembali ke sekolah para guru tidak menerapkan ilmunya untuk mengefektifkan pembelajaran. Hal ini disebabkan karena beberapa alasan yang sering dikemukakan para guru sebagai berikut::
a.Latar belakang siswa (DENEM rendah, dari keluarga menengah ke bawah, dari desa/daerah terpencil) yang sulit untuk diajak aktif dan kreatif;
b.Guru tidak memiliki waktu cukup untuk menerapkan metode, pendekatan dan model-model pembelajaran yang disarankan. Jika diterapkan, waktunya lama sehingga guru tidak dapat menyelesaikan penyampaian materi pembelajaran yang cukup banyak kepada siswa.
c.Jika menghadapi Ujian Nasional, guru cenderung mengadakan drill dan latihan soal-soal ujian.
d.Media dan laboratorium tidak mencukupi/tidak ada;
e.Jam mengajar guru terlalu banyak
Melihat alasan yang dikemukakan guru nampak bahwa guru lebih berorientasi pada faktor dari luar dirinya alias lebih menyalahkan faktor luar daripada dirinya. Dengan pendampingan oleh dosen melalui kegiatan Lesson Study, alasan guru itu akhirnya dapat diatasi sendiri oleh mereka, kecuali alasan Ujian Nasional.


D. FAKTOR KEPALA SEKOLAH
Faktor Kepala Sekolah (juga Pengawas, DIKNAS) memiliki hubungan komando yang tegas dalam menentukan bentuk kegiatan guru di kelas. Berdasar ketentuan DEPDIKNAS, KS hendaknya memiliki lima aspek kompetensi, yaitu kompetensi kepribadian, sosial, manajerial, supervisi, dan kewirausahaan. Hasil uji kompetensi yang dilakukan oleh Dirjen PMPTK menunjukkan bahwa 70% dari 250.000 KS tidak kompeten, terutama di bidang manajerial dan supervisi, sebagai kompetensi yang paling menentukan kualitas pendidikan. Menurut Direktur Tenaga Kependidikan, Surya Dharma, dua kompetensi itu merupakan kekuatan kepala sekolah untuk mengelola sekolah dengan baik. Sebagai pembanding, uji kompetensi terhadap 50 KS dari sebuah yayasan juga menunjukkan hasil yang sama.
Bagaimana KS dapat melakukan supervisi terhadap guru jika mereka tidak kompeten? Apakah supervisi dilakukan oleh para Pengawas?. Pengamatan di lapangan menunjukkan bahwa para Pengawas juga tidak melakukan pengawasan sesuai dengan TUPOKSInya. Mengapa hal ini terjadi? Jawabannya karena perekrutan KS (juga Pengawas, DIKNAS Kabupaten/Kota) tidak dilakukan berdasarkan keprofesionalan mereka sesuai dengan ketentuan, melainkan berdasar faktor-faktor lain, misalnya faktor politik. Sejak diberlakukannya otonomi daerah, pengangkatan KS (juga DIKNAS Kabupaten/Kota) ditentukan oleh Bupati atau Walikota. Pengawas yang diangkat oleh DIKNAS biasanya terdiri dari guru yang sudah hampir pensiun, bukan atas dasar kemampuannya dalam melakukan supervisi pembelajaran.
Dalam kondisi demikian, para guru melakukan pembelajaran di kelas tanpa adanya supervisi yang memadai. Para KS tidak pernah menjenguk proses pembelajaran di kelas (di Kabupaten Pasuruan hanya 5 KS dari 125 KS yang pernah mengunjungi guru mengajar di kelas, 2008), Pengawas tidak tahu apa yang harus dilakukan terhadap problem guru di kelas.
Rendahnya kompetensi KS dapat dilihat dari keberadaan Laboratorium dan Perpustakaan Sekolah. Laboratorium ada tetapi terbatas, peralatan dan bahan tidak lengkap, sementara di dalam perpustakaan yang ada hanyalah buku yang digunakan guru dalam proses pembelajaran. Tidak ada pilihan buku yang ditawarkan kepada siswa yang dapat digunakan sebagai sumber belajar. Kebijakan Pemerintah tentang pengadaan buku cenderung mengarahkan sekolah untuk memiliki buku seragam, tanpa variasi yang memadai.

E. FAKTOR KEBIJAKAN PEMERINTAH
1. Payung Hukum
Pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia, mulai dari upaya pengubahan kurikulum (sekarang berlaku KTSP), peningkatan guru (penataran, seminar, pelatihan), manajemen sekolah, melengkapi media, laboratorium (sarana, prasarana), hingga ke penerbitan payung hukum dalam peningkatan mutu pendidikan dengan dikeluarkannya UU No 14 tentang Guru dan Dosen, serta Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Dalam UU no 14 Tahun 2005, guru dianggap sebagai tenaga profesional yang memiliki kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional. Di antara 4 kompetensi tersebut, terdapat 2 kompetensi yang terkait langsung dengan tugas guru yaitu kompetesi pedagogik dan profesional.
Peraturan dan undang-undang tentang pendidikan memuat norma-norma baku, dan pelaksanaan memiliki faktanya tersendiri. Misalnya berdasar Peraturan Pemerintah RI No 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, pasal 19 menyatakan:
(1)Proses Pemebelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, menyenangkan, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik;
(2)Selain ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dalam proses pembelajaran pendidik memberikan keteladanan;
(3)Setiap satuan pendidikan melakukan perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran, dan pengawasan proses pembelajaran untuk terlaksananya proses pembelajaran yang efektif dan efisien.
Untuk menyukseskan upaya peningkatan mutu pendidikan tersebut, Pemerintah (KEMENDIKNAS) melakukan kerjasama dengan berbagai negara misalnya dengan Australia, Amerika, Jepang, Jerman, dsb. Namun kerjasama tersebut umumnya kurang berarti dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Hasil-hasil survai menunjukkan bahwa kualitas pendidikan di Indonesia masih rendah. Biasanya, para guru bersemangat ketika “proyek” berlangsung, namun mereka akan kembali ke kebiasaan aslinya ketika “proyek” itu usai.
Untuk mengimplementasikan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Pemerintah telah melakukan penataran, pelatihan serta upaya-upaya lain misalnya memberikan block grant dsb. Dengan kata lain, apa yang dilakukan Pemerintah pada tataran ini sudah cukup memadai.
Mengingat payung hukum sudah baik, pelatihan, penataran sudah dilaksanakan, maka seharusnya kualitas pendidikan berangsur membaik pula. Namun kenyataan menunjukkan lain. Kualitas pendidikan kita (termasuk pendidikan bidang MIPA) tetap rendah. Mengapa?
2. Ujian Nasional Membelenggu Guru
Faktor Kebijakan Pemerintah yang cukup mengganggu proses pembelajaran adalah Ujian Nasional (UN). Menjelang UN, semua perhatian sekolah tertuju pada persiapan menghadapi UN. Para guru yang biasanya aktif di MGMP menjadi tidak aktif. Mereka sibuk mengadakan dril dan latihan menyelesaikan soal untuk para siswanya. Para kepala sekolah diperintahkan oleh DIKNAS agar serius melakukan persiapan dengan melakukan dril, sebab kelulusan dalam UN menunjukkan kualitas sekolah. Para Walikota/Bupati juga sering menghimbau (menginstruksikan) para KaDIKNAS untuk melakukan persiapan menjelang UN. Seringkali para Bupati/Walikota/KaDinas dalam pidatonya menyinggung kelulusan siswa dalam UN, karena jika semua siswa di suatu daerah lulus UN, maka daerah tersebut dikatakan sebagai daerah yang pendidikannya berhasil. Peringkat kelulusan juga menjadi kebanggaan tersendiri. Karena itu, UN tidak lagi menjadi prestasi pendidikan melainkan menjadi prestise daerah.
Itulah sebabnya mengapa dalam menghadapi UN terjadi berbagai tindakan yang mencoreng dunia pendidikan itu sendiri. Guru, Kepala sekolah, melakukan kecurangan agar siswanya lulus UN demi meningkatkan prestise daerah. Kalau tidak, DIKNAS dan Kepala Daerah akan marah.
Menyimak dari upaya yang dilakukan sebelum UN, yakni melakukan dril dan latihan penyelesaian soal, kita cukup prihatin karena dril dan latihan soal bukanlah upaya pembelajaran siswa. Dril dan latihan mengerjakan soal bukanlah pendidikan. Tidak heran jika setelah seminggu mengikuti UN, semua yang dihafalkan siswa hilang terlupakan. Siswa hanya disuruh menghafal fakta-fakta dalam ilmu melalui dril, padahal kemampuan seseorang menghafal ada batasnya. Menghafal tidak dapat bertahan lama.
Ironisnya lagi, soal-soal dalam UN yang hanya berupa soal kognitif tidak banyak mengungkap apa saja yang dilakukan siswa ketika belajar di laboratorium dan menggunakan media. Di kelas para guru melatih siswa melakukan pengamatan, menganalisis, merumuskan hipotesis, melakukan eksperimen, tetapi soal-soal UN tidak pernah mempermasa-lahkannya. Mungkin guru biologi pernah mengajak siswa ke kebun atau sungai, guru kimia melakukan eksperimen dengan tabung-tabung reaksinya, guru fisika mengajak siswa membuat percobaan dengan menggunakan arus listrik, tetapi soal-soal UN tidak pernah mempermasalahkan kegiatan siswa tersebut. Akibatnya para guru enggan untuk melatih siswa berkegiatan. Untuk apa ke sungai sampai digigit lintah kalau soal UN tidak pernah beranjak dari hafalan di buku? Begitulah kira-kira apa yang ada di benak guru. Akhirnya guru kembali ke pola lama: berceramah, menyajikan semua materi yang banyak agar target tercapai dan melakukan drill untuk para siswanya.
Dari uraian ini nampak bahwa UN memberikan andil yang tidak sedikit kepada guru dan menentukan keputusan guru dalam proses pembelajarannya. Segala teori belajar, pendekatan, metode, dan model pembelajaran yang dilatihkan ke guru dianggap menghambat guru dalam menyelesaikan target sesuai dengan tuntutan UN. Ceramah dan dril adalah metode yang dianggap guru paling cocok dan mudah untuk itu. Jika demikian maka UN yang seharusnya dapat meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia (sebagaimana harapan Zakaria, T Ramli dari Balitbang, DEPDIKNAS Jakarta), tidak akan pernah tercapai, melainkan justru menurunkan mutu pendidikan itu sendiri.
Memang ada yang berpendapat bahwa UN mendorong siswa belajar lebih giat, guru mengajar lebih baik, kepala sekolah memperbaiki mutu sekolah, dan orang tua lebih memperhatikan anak belajar (Hasil Seminar PPS Psikologi UI), tetapi yang perlu dikritisi adalah dengan adanya UN pendidikan di sekolah hanya bermuara pada tingkat kelulusan, pada nilai UN, bukan pada seberapa bermakna materi pelajaran itu bagi kehidupan dirinya, masyarakat dan lingkungannya. Di dukung oleh media informasi, masyarakat kita masih memandang bahwa hasil UN menjadi penentu kualitas pendidikan, meskipun menurut Pasal 72 PP No 19 tahun 2005, UN bukan satu-satunya penentu kelulusan. Kebiasaan mengejar nilai hasil tes terbawa hingga ke perguruan tinggi, sehingga mahasiswa hanya mengejar IP tinggi, lalu bekerja, dan tidak berbuat apa-apa untuk kemajuan bangsanya. Berapa banyak sarjana MIPA yang kita miliki, namun kenapa permasalahan yang berkaitan dengan ke-MIPA-an di masyarakat tidak tertangani?.
Sekiranya UN masih dipertahankan agar terjadi pemerataan mutu pendidikan dan Pemerintah dapat mendiagnosis secara tepat permasalahan pendidikan di sekolah, maka: 1) UN diberikan tidak terbatas di kelas 3, melainkan juga di kelas 2 dan kelas 1. 2) Hasil UN tidak untuk kenaikan kelas/kelulusan, melainkan untuk mendiagnosis permasalahan pembelajaran di sekolah; 3). Soal-soal UN tidak hanya terbatas pada prinsip-prinsip yang tertera di buku pelajaran melainkan juga mempermasalahkan kegiatan siswa di laboratorium/di luar kelas. Jika hal ini dilakukan, maka perlu adanya perubahan rumusan dalam pasal 68 PP 19 Tahun 2005 itu.

3. Sertifikasi Guru, Sebuah Dilemma
Kebijakan Pemerintah tentang sertifikasi guru dan dosen, pada dasarnya memiliki niatan yang luhur. Guru profesional, yang memiliki 4 kompetensi, perlu dihargai, diberi sertifikat dengan imbalan gaji yang memadai. Namun sayangnya, implementasi dari UU 14/2005 tentang Guru dan Dosen itu terkesan ada unsur “balas budi”, “bergiliran” dan mengaburkan upaya untuk mencari bibit unggul berupa guru profesional yang tanpa dibatasi usia, pangkat dan senioritas.
Sertifikat sudah dibagikan dan sebagian gaji sudah dibayarkan. Apakah ada kemajuan proses pembelajaran antara sebelum dan setelah sertifikasi? Mana yang lebih profesional, guru yang disertifikasi melalui portofolio ataukah melalui PLPG? Mengingat uang gaji yang disampaikan ke guru tersertifikasi adalah uang dari rakyat, apakah rakyat berhak untuk melihat proses pembelajaran oleh guru profesional tersertifikasi tersebut?

F.BENARKAH MINAT SISWA PADA BIDANG MIPA RENDAH?
Bagaimana minat siswa pada bidang MIPA di Indonesia, apakah rendah, sedang atau tinggi? Jika indikator banyaknya calon mahasiswa yang mendaftar MIPA yang dijadikan ukuran, maka beberapa tahun terakhir minat siswa menjadi guru MIPA dengan memasuki FMIPA UM (juga di FMIPA LPTK lain) cukup tinggi.

Peningkatan minat tersebut di duga ada kaitannya dengan gaji guru yang meningkat. Dulu, ketika gaji guru rendah, minat masuk MIPA (juga masuk Fakultas lain di LPTK) rendah. Sekarang setelah gaji guru meningkat, maka minat masuk FMIPA juga meningkat. Dengan demikian ketertarikan pada bidang MIPA berkaitan dengan ”imbalan yang akan diterima’ di masa depannya.
Selain FMIPA Negeri, yang menjadi sasaran masuk ke FMIPA setelah tidak diterima di negeri adalah LPTK Swasta. LPTK Swasta “berlomba” menerima mahasiswa MIPA untuk dididik menjadi calon guru. Jika FMIPA LPTK Swasta tersebut memenuhi persyaratan (tenaga dosen, lab, penguasaan pembelajaran, ruangan dst) yang memadai, maka kualitas lulusannya akan menjadi baik dan dapat memotivasi para siswa untuk lebih meningkatkan minat mereka pada bidang MIPA. Sebaliknya, jika LPTK Swasta tersebut hanya bertujuan untuk mendapatkan mahasiswa yang banyak (jumlah kelas besar, jumlah mahasiswa perkelas besar, tenaga dan fasilitas tidak memadai walaupun telah terakreditasi), maka akan menjadi bumerang bagi dunia pendidikan kita sebagaimana yang kita rasakan saat ini. Dunia pendidikan kita tidak pernah maju dan bahkan akan mengalami kemunduran, karena populasi lulusan LPTK swasta yang tidak bermutu lebih besar daripada populasi guru LPTK bermutu. Jika mutu guru masih diragukan, maka mutu pendidikan akan tetap rendah dan kualitas hasil pendidikan MIPA tetap rendah. Bagaimana bangsa ini akan dapat meningkatkan IPTEK dan menyongsong masa depannya lebih baik?
Ironisnya, kita menerima semua lulusan LPTK untuk menjadi guru berdasarkan IP, dengan asumsi IP yang tinggi lebih mumpuni daripada yang IPnya rendah. Ujian yang berfungsi untuk mengetahui tingkat keprofesionalan guru dalam proses pembelajaran tidak pernah diberikan. Ujiannya cukup kognitif. Sementara itu apabila guru yang diterima tidak bermutu, Pemerintah kesulitan untuk mengeluarkannya. Di Jepang, guru yang tidak profesional dilatih pada kurun waktu tertentu. Jika telah dilakukan 3 X pelatihan yang bersangkutan tetap tidak bermutu, maka dikeluarkan.
Apakah para guru itu rajin masuk ke sekolah? Berdasarkan survei yang dilakukan untuk Laporan Pembangunan Dunia 2004, 20 persen tenaga pengajar Indonesia tidak masuk sekolah pada saat dilakukan pengecekan di sekolah-sekolah yang terpilih secara random. Jadi, terdapat 20 persen dari dana yang digunakan untuk membiayai tenaga pengajar tidak memberikan manfaat secara langsung kepada murid, karena ternyata tenaga pengajar tersebut tidak berada di kelas.
Permasalahan guru semakin rumit jika dilihat distribusinya dan kesesuaian antara bidang yang diampu dengan latar belakang pendidikannya. Di satu sekolah/daerah terdapat kekurangan guru bidang studi tertentu sementara di tempat lain berlebihan. Saat ini di daerah Jawa Timur yang tergolong daerah “maju” masih terdapat guru yang mengajar bidang MIPA yang tidak sesuai dengan latar belakang pendidikannya. Belum lagi masalah banyaknya jam mengajar, mengajar di lebih dari satu sekolah, dsb. Semuanya sangat berpengaruh pada pola proses pembelajaran guru di kelas.

G.SERTIFIKASI MENINGKATKAN KEPROFESIONALAN GURU?
Guru menempati posisi penting dalam pendidikan dan memberikan kontribusi yang tinggi untuk peningkatan hasil belajar siswa. Hasil studi yang dilakukan oleh Heyneman & Loxley (1983) di 29 negara menunjukkan bahwa guru memiliki peranan penting dalam menentukan keberhasilan pembelajaran.

Jalal, Fasli (2007) mengungkapkan bahwa pendidikan yang bermutu sangat tergantung pada keberadaan guru yang bermutu, yakni guru yang profesional, sejahtera dan bermartabat. Karena itu sangat tepat jika Pemerintah berupaya untuk meningkatkan keprofesionalan guru, dengan tidak mengesampingkan faktor-faktor lainnya. Salah satu upaya untuk meningkatkan keprofesionalan guru adalah melalui sertifikasi guru. Adapun tujuan sertifikasi guru adalah:
a.Menentukan kelayakan guru dalam melaksanakan tugas sebagai agen pembelajaran dan mewujudkan tujuan pendidikan nasional
b.Meningkatkan proses dan mutu hasil pendidikan
c.Meningkatkann martabat guru, dan
d.Meningkatkan profesionalitas guru
Adapun manfaat sertifikasi guru adalah:
a.melindungi profesi guru dari praktik-praktik yang tidak kompeten yang dapat merusak citra profesi guru
b.Melindungi masyarakat dari praktik-praktik pendidikan yang tidak bermutu dan tidak profesional
c.Meningkatkan kesejahteraan guru

Pelaksanaan sertifikasi guru dalam jabatan dapat dilakukan melalui dua cara yaitu (1) penilaian portofolio guru dan (2) Jalur pendidikan.
(1)Penilaian portofolio dilakukan terhadap kumpulan dokumen yang mencerminkan kompetensi guru yang meliputi berbagai aspek. Hanya saja, penilaian portofolio ini mengandung sisi kelemahan dan para guru yang mengejar gaji menyiasati portofolio dengan berbagai cara yang bertentangan dengan prinsip pendidikan. Guru yang belum lulus sertifikasi melalui jalur portofolio diwajibkan mengikuti Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG).
(2)Jalur Program Pendidikan Guru (PPG) saat ini baru akan diawali dengan pelaksanaan PPG di beberapa LPTK yang mengadakan kerjasama untuk mendidik para mahasiswa lulusan Basic Science. PPG dilaksanakan selama 2 semester (bagi lulusan LPTK) atau 3 semester (bagi lulusan non LPTK) dengan sebagian besar waktunya digunakan untuk workshop dan latihan di sekolah. Kegiatan ini masih terlalu dini untuk dinilai. Jika PPG dilaksanakan secara konsekuen seperti peraturan yang ada, maka hasilnya adalah guru-guru profesional yang siap meningkatkan kualitas pendidikan di masa yang akan datang. Jika yang ditunjuk melaksanakan PPG (entah karena alasan apapun) adalah LPTK yang “tidak bermutu”, maka hasilnya akan tetap terjerembab dalam kubangan rendahnya kualitas calon guru seperti selama ini.
Tidak semua guru yang ada di sekolah saat ini dihasilkan oleh LPTK berkualitas. Padahal populasi guru yang belum profesional ini lebih besar dibandingkan dengan guru profesional alumni LPTK berkualitas. LPTK yang kurang berkualitas itu (tidak mumpuni untuk menghasilkan guru profesional) begitu mudahnya merekrut mahasiswa baru (yang gagal memasuki LPTK bermutu) walau dosen, sarana, prasarana, dan profesionalitasnya tidak dimiliki. Ada Perguruan Tinggi yang menerima 12 kelas (12 kelas dalam satu jurusan dalam bidang MIPA) walau hanya memiliki beberapa dosen dan mempercayakan kuliahnya dibina oleh mahasiswa senior. Pada waktu kegiatan kuliah para mahasiswa sepi namun terasa ramai dan semarak ketika wisuda berlangsung. Kapan mereka kuliah? Di mana mereka praktek? Apakah mereka siap menjadi guru profesional?

F. LESSON STUDY MENINGKATKAN KEPROFESIONALAN GURU
Berbagai uraian di atas memberikan pemahaman kepada kita bahwa:
1.Dalam segi UU, Peraturan, serta hal-hal yang bersifat normatif kita telah mampu menyusunnya dengan baik. Kita memang ahli dalam mendeskripsikan hal-hal yang bersifat filosofis dan normatif, namun jauh dari realita yang sesungguhnya terjadi.
2.Upaya untuk melakukan sosialisasi kebijakan telah cukup, namun biasanya tidak diikuti bagaimana memantau dan mengevaluasi suatu kebijakan, serta bagaiamana upaya pemecahan masalah yang muncul dapat dirumuskan;
3.Semua pihak menyadari bahwa mutu pendidikan kita rendah, akan tetapi solusi untuk mengatasinya belum diikuti oleh kebijakan yang mengacu kepada aspek pendidikan. Aspek lain misalnya politik, ekonomi, ikut berperan serta
4.Salah satu contoh mengenai peningkatan keprofesionalan guru seringkali dijawab dengan kebijakan pelatihan dan penataran, tanpa diikuti upaya monitoring dan evaluasi. Para guru hanya diberi prinsip-prinsip atau teori, tetapi tidak dibimbing bagaimana menerapkan teori dan prinsip tersebut ke dalam kegiatan pembelajaran sehari-hari. Para pejabat asyik berkelakar tentang peraturan dan undang-undang, sementara para pakar kekurangan waktu untuk menyajikan materi yang diperlukan guru.
5.Para guru yang ditatar dan dilatih tidak menerapkan pengetahuannya setelah mereka kembali ke sekolah. Mereka terjebak ke dalam pola pembelajaran lama yang berpusat kepada guru, bukan berpusat kepada siswa. Hal-hal pokok seperti teori pembelajaran, model-model pembelajaran, pendekatan pembelajaran, penggunaan media, sumber belajar serta asesmen dan evaluasi pembelajaran hanya merupakan pengetahuan yang berhenti sebagai sesuatu yang diketahui, tetapi sulit untuk diterapkan di kelas.
6.Para guru mengalami kesulitan dalam menyusun silabus, RPP, LKS, dan bagaimana menerapkannya dalam proses pembelajaran.
Sejak tahun 2004, FMIPA UM telah melaksanakan program Lesson Study bekerjasama dengan JICA, atas kerjasama antara Pemerintah dengan Jepang. Sejak tahun 2006, Program Lesson Study dilaksanakan di Pasuruan (Jatim), Bantul DIY dan Sumedang (Jabar) atas bimbingan teknis dari JICA. Melalui Lesson Study, guru berkolaborasi dengan guru, dibimbing oleh dosen pendamping bagaimana menyusun RPP, LKS yang efektif dan membelajarkan siswa. Hasilnya, yakni RPP dan LKS tersebut, diimplementasikan ke dalam proses pembelajaran di kelas dengan menunjuk salah seorang sebagai guru model dan guru lain bertindak selaku observer. Guru membelajarkan siswa berpedoman kepada RPP yang telah disusun bersama. Observer tidak mengamati guru, melainkan mengamati siswa. Apakah siswa benar-benar belajar. Apakah semua siswa bisa (bukan sebagaian besar siswa). Observer akan mencatat temuannya. Setelah proses pembelajaran berlangsung, para guru segera melakukan diskusi refleksi. Mereka mengungkapkan temuannya secara obyektif. Siswa mana yang belajar dan mana yang tidak. Mengapa hal itu terjadi, mengapa siswa tidak mampu memahami, dan bagaimana cara mengatasinya. Semua observer mengungkapkan temuannya dan jalan keluar yang disarankan akan dipergunakan untuk merevisi RPP. RPP hasil revisi dapat diterapkan untuk proses pembelajaran di kelas lain. Demikian seterusnya
Lesson Study dapat dibedakan menjadi 3 tahapan utama yaitu tahap perencanaan (plan), yaitu diskusi untuk merumuskan skenario pembelajaran, yang menghasilkan RPP dan LKDS; tahapan pelaksanaan (do) yakni menunjuk seorang guru untuk menjadi guru model sementara yang lainnya menjadi pengamat; tahap ketiga adalah diskusi refleksi (see), yang merupakan diskusi untuk mencari solusi dan menemukan jalan keluar pemecahan masalah pembelajaran untuk dijadikan bahan revisi. Demikian seterusnya siklus ini berulang berkali-kali, karena setiap pembelajaran itu khas, kondisi tidak sama, dan tidak ada proses pembelajaran yang sempurna.
Melalui Lesson Study para guru dapat menggunakan metode apapun, pendekatan belajar manapun, dan boleh menggunakan media buatan sendiri, semuanya harus bermuara pada jawaban pertanyaan: Apakah siswa belajar dengan mudah? Apakah semua siswa bisa? Apakah antar siswa terjadi proses saling belajar? Apakah siswa bergairah dan senang selama pembelajaran? Apakah tujuan pembelajaran tercapai?
Berdasarkan penelitian selama Lesson Study, para guru akhirnya: mampu menyusun RPP dan LKS yang kreatif dan membelajarkan, kolegalitas antar guru terbentuk dan mereka saling membelajarkan, guru model tidak takut diamati pihak manapun, guru tidak sakit hati tetapi justru senang mendapatkan masukan, para guru tidak saling menjelekkan tetapi muncul solusi konstruktif, guru lebih memperhatikan hak setiap siswa belajar, siswa merasa senang, siswa senang mengemukakan pendapat dan kreatif, siswa saling belajar, dan prestasi siswa akhirnya meningkat. Para siswa akhirnya menyenangi matapelajaran abstrak yang selalu dianggap sulit yakni matematika. Demikian juga halnya siswa akhirnya menyenangi fisika, kimia dan biologi karena mereka tertantang untuk kreatif dalam suasana menyenangkan.
Lesson Study bukanlah suatu metode, tetapi suatu wahana tempat guru belajar melalui media proses pembelajarannya sendiri. Obyek pengkajiannya adalah kelas nyata, dan jalan keluar yang ditawarkannya adalah jalan keluar yang praktis. Melalui Lesson Study guru dapat menggunakan pendekatan apapun, metode dan media manapun, asalkan menimbulkan minat belajar dengan maksud untuk tercapainya tujuan belajar.
Merujuk pada judul makalah ini: Bagaimana meningkatkan kompetensi guru untuk meningkatkan minat siswa pada MIPA, jawabannya adalah dengan menyelenggarakan Lesson Study. Lesson Study dilaksakan apabila terdapat komitmen dari para guru, kepala sekolah, pengawas dan DIKNAS. Lesson Study tidak dapat hanya dilaksanakan satu dua kali, melainkan harus terus menerus sepanjang hayat. Wadah MGMP dapat dijadikan wahana untuk pelaksanaan Lesson Study. Tidak harus setiap mengajar melaksanakan Lesson Study dalam arti kegiatan pembelajaran dilaksanakan untuk diamati guru lain. Seorang guru cukup sekali dalam satu semester melaksanakan open lesson, yang diamati guru-guru lain (boleh mengundang orang tua siswa, stake holder, organisasi sosial, dst sebagai peninjau). Setelah itu mereka melaksanakan sendiri proses pembelajaran di kelas berdasar temuan-temuan dan saran-saran dalam open lesson. Jika semua guru di sekolah melaksanakannya, maka di sekolah telah terbentuk Learning Community (masyarakat belajar), yakni saling belajar membelajarkan antara guru-guru, guru-siswa, siswa-guru, sekolah-masyarakat.
Agar segala proses dapat berlangsung dengan baik dan dapat terus ditingkatkan secara berkelanjutan, maka perlu dibentuk Tim Monitoring dan Evaluasi yang akan melakukan pengukuran dan evaluasi sejak program belum dilaksanakan, selama program berjalan dan program mencapai akhir periode tertentu. Melalui Lesson Study, para guru diajak berfikir ilmiah, melakukan pengkajian terhadap proses pembelajaran di kelas nyata, menyampaikan saran-saran perbaikan, dan menyusun laporan baik dalam bentuk karya ilmiah maupun hasil penelitiannya selama berLesson Study.

PROFESIONALISME GURU



PROFESIONALISME GURU DALAM TUGAS





A. Latar Belakang

Guru sebagai tenaga profesional merupakan tekad pemerintah dan semua pihak dalam upaya menigkatkan mutu pendidikan di Indonesia, agar nantinya mutu SDM Indoensia mampu berdiri sejajar dengan lain di dunia. Sistem pendidikan nasional harus mampu menjamin pemerataan kesempatan pendidikan, peningkatan mutu serta relevansi dan efesiensi untuk menghadapi tantangan sesui dengan tuntutan perubahan kehidupan lokal, nasional, da global sehingga perlu dilakukan pembaharuan pendidikan secara terencana, terarah dan berkesinambunga.
(Aang Kusmawan, 2009) : Pengesahan Undang-Undang Guru dan Dosen Nomor 14 Tahun 2005 menjadi penanda bahwa profesi guru tidak hanya sebatas pengabdian dengan jaminan kesejahteraan minim. Dengan keberadaan UU ini, guru adalah orang yang betul-betul profesional dengan jaminan kesejahteraan memadai. Ini merupakan era baru dalam dunia keguruan Indonesia.
Dengan jaminan UU ini, terdekonstruksilah makna profesionalisme guru yang dulunya tidak diminati menjadi profesi yang paling diminati di antara profesi lainnya, seperti ditunjukkan dari hasil jajak pendapat yang dilakukan Litbang Kompas beberapa waktu lalu. Dari hasil jajak pendapat tersebut diketahui bahwa profesi guru menjadi profesi yang paling diminati di antara profesi lain, seperti dokter dan wartawan. Jangka waktu disahkannya Undang-Undang Guru dan Guru ini sangatlah lama. Dalam amatan penulis, secara sederhana kondisi ini telah menimbulkan beberapa masalah dalam dinamika kehidupan guru yang tampaknya masih terkandung sampai sekarang, termasuk ketika Undang-Undang Guru dan Guru telah disahkan pemerintah baru-baru ini. Masalah tersebut adalah masalah kultural/tradisi, moral, dan struktural. Lima tahun pascapengesahan Undang-Undang Guru dan Guru merupakan masa transisi menuju profesionalisme guru seutuhnya. Oleh karena itu, dalam konteks menuju profesionalisme guru seutuhnya tersebut, masalah-masalah di atas seyogianya diposisikan sebagai sebuah tantangan yang harus segera dijawab.
Dengan memperhatikan latar belakang tersebut di atas, selayaknya pemerintah memfasilitasi terlaksananya pengembangan profesionalisme guru secara berkelanjutan agar kompetensi guru sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.
Tujuan pengembangan profesionalisme guru secara berkelanjutan memiliki tujuan memelihara, meningkatkan, dan mengembangkan kopetensi guru secar berkelanjutan untuk mencapai standar profesi guru yang dipersyaratkan agar sejalan dengan kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.


B. Jabatan Guru Sebagai Profesi
Umumnya siswa yang tergolong pintar dengan tingkat ekonomi orangtua yang lebih mapan memilih universitas non kependidikan yang berada di pulau Jawa. Pilihan mereka untuk kategori karir guru jatuh pada pilihan yang ke sekian. Maka akibatnya kualitas guru- guru secara umum cendrung biasa- biasa saja. Adalah suatu hikmah sejak lapangan kerja menjadi makin sulit dan menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) menjadi idaman bagi sebagian siswa di universitas, karena PNS sudah memberi iming- iming hidup enak, ada uang lauk- pauk dan uang TKD (Tunjangan Kesejahteraan Daerah) maka mereka yang belajar di Universitas non kependidikan memutar haluan untuk menyerbu program akta kependidikan agar nanti bisa melamar menjadi guru. Tentu saja hal ini menjadi hak pribadi setiap warga negara.
Kini guru-guru harus memiliki paradigma, bagaimana menjadi guru bermartabat dan profesional. Paradigma ini bisa dicapai kalau mereka mengembangkan diri. Mereka, misalnya, harus berpikir untuk memiliki kecerdasan berganda, karena kecerdasan berganda juga patut untuk dimiliki oleh guru- guru.
Adalah pilihan yang tidak bijak bila hanya anak didik saja yang diminta dan diusahakan untuk mengembangkan diri untuk memiliki kepintaran berganda. Sementara guru- gurunya dibiarkan saja memiliki kepintaran tunggal atau tidak pintar sama sekali sebagai seorang guru.
Untuk mengimplementasikan konsep kepintaran berganda tersebut bagi diri sendiri maka setiap guru perlu untuk memiliki sense of art- rasa seni, mengembangkan kemampuan berbahasa lisan dan tulisan. Mereka perlu untuk melibatkan diri dalam pergaulan , memiliki teman yang luas, mengikuti organisasi, dan melakukan koresponden.
Pengembangan kepintaran berganda lain nya adalah untuk bidang natural. Mereka harus memahami prinsip “go back to the nature” memiliki rasa peduli pada alam dan lingkungan. Mereka perlu untuk melakukan rekreasi dan merasakan betapa alam ciptaan Tuhan itu begitu indah dan menyegarkan. Kemudian setiap guru perlu untuk memiliki badan yang bugar, mereka perlu berolahraga untuk mengeluarkan keringat agar jantung dan paru- paru selalu sehat. Untuk melengkapi konsep kepintaran berganda untuk poin interpersonal yang lain, maka mereka perlu melakukan kontemplasi- merenungan tentang kelebihan dan kekurangan diri, dan mengembangkan sikap- sikap positif. Kemudian mereka juga perlu mengembamgkan kemampuan berlogika.
Setelah memahami konsep kepintaran berganda, maka mereka juga perlu untuk mengembangkan karakter karakter positif- seperti karakter senang berfikir positif. Tokoh pendidikan Indonesia , Ki Hajar Dewantoro, sudah mewarisi kita konsep untuk memiliki kepintaran berganda, resepnya cukup sederhada yaitu: ing madya mangun karso, ing ngarso sung tulodo, tutwuri handayani. Kalau sekarang banyak ajakan datang agar guru perlu mengubah diri untuk menjadi guru yang bermartabat dan guru profesional, maka salah satu wujud untuk menjadi guru yang demikian adalah melalui konsep pengembangan diri menjadi kaum pendidik dengan kepintaran berganda


C. Pengembangan Inovasi Pembelajaran di Sekolah
Seiring dengan diberlakukannya Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), guru tidak perlu lagi menjadi “pengkhutbah” yang terus berceramah dan menjejalkan bejibun teori kepada siswa didik. Sudah bukan zamannya lagi anak diperlakukan bagai “keranjang sampah” yang hanya sekadar menjadi penampung ilmu. Peserta didik perlu diperlakukan secara utuh dan holistik sebagai manusia-manusia pembelajar yang akan menyerap pengalaman sebanyak-banyaknya melalui proses pembelajaran yang menarik dan menyenangkan. Oleh karena itu, kelas perlu didesain sebagai “masyarakat mini” yang mampu memberikan gambaran bagaimana sang murid berinteraksi dengan sesamanya. Dengan kata lain, kelas harus mampu menjadi “magnet” yang mampu menyedot minat dan perhatian siswa didik untuk terus belajar, bukan seperti penjara yang mengkrangkeng kebebasan mereka untuk berpikir, berbicara, berpendapat, mengambil inisiatif, atau berinteraksi.
Ketika sang guru masuk kelas dan menutup pintu, di situlah sang guru akan menjadi pusat perhatian berpasang-pasang mata siswa didiknya. Mulai model potongan rambut, busana yang dikenakan, hingga sepatu yang dipakai akan ditelanjangi habis oleh murid-muridnya. Belum lagi bagaimana gaya bicara sang guru, caranya berjalan, atau kedisiplinannya dalam mengajar. Di mata sang murid, guru seolah-olah diposisikan sebagai pribadi perfect yang nihil cacat dan cela. Itu juga makna yang tersirat dalam akronim “digugu lan ditiru” (dipercaya dan diteladani). Tidak heran kalau banyak kalangan yang berpendapat bahwa maraknya tindakan premanisme, korupsi, manipulasi, penyalahgunaan jabatan, pengingkaran makna sumpah pejabat, jual-beli ijazah, dan semacamnya, gurulah yang pertama kali dituding sebagai pihak yang paling bertanggung jawab terhadap maraknya berbagai ulah anomali sosial semacam itu.
Lantas, bagaimana? Haruskah guru ikut-ikutan bersikap permisif dan membiarkan anak-anak larut dalam imaji amoral dan anomali sosial seperti yang mereka saksikan di tengah-tengah kehidupan masyarakat? Haruskah gambaran tentang citra koruptor dan pembalak hutan yang hidup bebas dan lolos dari jeratan hukum itu kita biarkan terus berkembang dalam imajinasi anak-anak bangsa negeri ini? Gampangnya kata, haruskah anak-anak kita biarkan bermimpi dan bercita-cita menjadi koruptor dan pembalak hutan?
Kalau proses pembelajaran berlangsung monoton dan seadanya; guru cenderung bergaya indoktrinatif dan dogmatis seperti orang berkhotbah, upaya penyemaian nilai-nilai luhur hakiki saya kira akan sulit berlangsung dalam kegiatan pembelajaran di kelas. Apalagi, kalau anak-anak hanya diperlakukan sebagai objek yang pasif, tidak diajak untuk berdialog dan berinteraksi. Maka, kegagalan penyemaian nilai-nilai luhur kepada siswa didik hanya tinggal menunggu waktu. Dalam konteks demikian, guru perlu mengambil langkah dan inisiatif untuk mendesain proses pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan. Guru memiliki kebebasan untuk melakukannya di kelas. KTSP sangat leluasa memberikan kesempatan kepada guru untuk menerapkan berbagai gaya dan kreativitasnya dalam kegiatan pembelajaran.
Melalui kegiatan pembelajaran yang inovatif, atmosfer kelas tidak terpasung dalam suasana yang kaku dan monoton. Para siswa didik perlu lebih banyak diajak untuk berdiskusi, berinteraksi, dan berdialog sehingga mereka mampu mengkonstruksi konsep dan kaidah-kaidah keilmuan sendiri, bukan dengan cara dicekoki atau diceramahi. Para murid juga perlu dibiasakan untuk berbeda pendapat sehingga mereka menjadi sosok yang cerdas dan kritis. Tentu saja, secara demokratis, tanpa melupakan kaidah-kaidah keilmuan, sang guru perlu memberikan penguatan-penguatan sehingga tidak terjadi salah konsep yang akan berbenturan dengan nilai-nilai kebenaran itu sendiri.
Melalui suasana pembelajaran yang kondusif dengan memberikan kesempatan kepada siswa didik untuk bebas berpendapat dan bercurah pikir, guru akan lebih mudah dalam menyemaikan nilai-nilai luhur hakiki. Dengan cara demikian, peran guru sebagai agen perubahan diharapkan bisa terimplementasikan dengan baik. Meskipun korupsi, manipulasi, dan berbagai jenis “penyakit sosial” menyebar dan meruyak di tengah-tengah kehidupan masyarakat, melalui proses rekonstruksi konsep yang dibangunnya, anak-anak bangsa negeri ini mudah-mudahan memiliki benteng moral yang tangguh dalam gendang nuraninya sehingga pantang untuk melakukan tindakan culas yang merugikan bangsa dan negara.

D. Perubahan Pembelajaran
1. Guru : Upaya Mengelola Pembelajaran Berkualitas
Sesuai dengan Tridharma Perguruan Tinggi, Guru mempunyai tiga tugas utama yang sangat terkait satu dengan yang lain. Tugas pertama berkaitan dengan pendidikan dan pengajaran, tugas kedua penelitian, dan tugas ketiga pengabdian kepada masyarakat. Tampaknya, bagi sebagian besar Guru, tugas pertama merupakan tugas utama, meskipun tugas lain juga tidak dilupakan. Dari ketiga tugas tersebut, yang menjadi fokus pada pembahasan ini adalah tugas pertama, yaitu pendidikan dan pengajaran.

Secara umum, masalah utama yang dihadapi Guru adalah:
a. Guru yang belum siap menghadapi berbagai perubahan
b. keterbatasan akses pada materi mutakhir
c. keterbatasan wawasan dan keterampilan pembelajaran

Untuk menjalankan tugasnya sebagai pendidik, Guru seyogyanya melakukan banyak hal seperti membuat perencanaan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, serta menilai proses dan hasil belajar siswa. Sebagai persiapan mengajar Guru mungkin melakukan banyak hal, namun yang pasti Guru akan menyiapkan materi yang akan diajarkannya. Penyiapan materi yang dianggap penting, seperti buku teks dan bahan lain, dilakukan Guru secara rutin. Ketika sudah berada di dalam kelas, sebagian Guru akan langsung mengajar dengan gayanya masing-masing; ada yang menggunakan media dari yang seadanya sampai yang canggih, ada yang hanya mengandalkan kemampuan berbicara, serta masih ada yang mendiktekan catatan kuliah. Di samping itu perlu pula dicatat bahwa dalam pembelajaran tertentu sudah ada diskusi kelas atau diskusi kelompok yang intensif dan menantang serta dikelola dengan baik, atau demonstrasi suatu keterampilan. Tentu saja praktek seperti itu ditemukan di kelas-kelas yang dikelola oleh Guru yang punya kemampuan dan komitmen tinggi. Kenyataan ini menyiratkan bahwa dalam menjalankan tugasnya di bidang pendidikan dan pengajaran, di samping adanya Guru yang sudah mampu mengelola pembelajaran dengan baik, masih ada Guru yang mempunyai masalah.
Dalam bidang penguasaan materi, tampaknya juga masih ada kendala, meskipun sudah banyak Guru yang sangat menguasai materi. Kendala utama terletak pada kurangnya Guru mengakses materi yang mutakhir, serta kurangnya Guru berbagi pengalaman dengan Guru bidang studi yang sama. Kekurangan itu mungkin terjadi karena terbatasnya kesempatan untuk melakukan hal tersebut atau memang kurangnya kemampuan dan kemauan Guru. Selanjutnya, adanya kelas besar, tidak memungkinkan Guru untuk mengenal siswa secara akrab, sehingga kadang-kadang Guru tidak peduli dengan kebutuhan dan minat siswa yang beragam. Kondisi ini diperparah lagi dengan masih miskinnya kemampuan sebagian Guru untuk merancang kegiatan yang mampu meningkatkan motivasi siswa. Berpangkal dari sinilah mungkin muncul pertanyaan besar: “ Why teachers keep teaching, while students stop learning?” Guru-Guru tertentu tidak menyadari bahwa siswa sudah bosan mendengarkan ceramah dan tidak menaruh perhatian lagi pada materi yang diceramahkan. Siswa sudah tidak peduli dengan apa yang terjadi di kelas, dengan perkataan lain “belajar” tidak terjadi lagi pada diri siswa, namun Guru seolah-olah tidak tahu.

Selanjutnya, berbagai pengamatan lapangan menunjukkan bahwa perilaku mengajar sebagian Guru masih “tradisional”, yaitu lebih berfokus kepada mengajar daripada membelajarkan. Masih ada Guru yang menganggap bahwa ketika ia melakukan tugasnya di dalam kelas, ia harus menyajikan materi (umumnya dalam bentuk ceramah), dan tanpa itu, ia merasa belum mengajar. Mengajar masih diidentikkan dengan memberi informasi, sehingga yang terbentuk pada diri siswa adalah pengetahuan kognitif yang kedalamannya masih diragukan. Pencapaian tujuan jangka panjang yang dicanangkan seperti kemampuan berpikir kritis dan kreatif, bekerja sama, kemampuan mandiri, kebiasaan berperilaku dan bersikap sesuai dengan nilai-nilai kepatutan, hampir terabaikan. Dengan demikian, di beberapa kelas tradisi mengajar masih dominan, sehingga interaksi yang berlangsung di dalam kelas lebih bersifat satu arah. Sementara itu, fokus kemampuan yang dibentuk lebih ke arah kemampuan kognitif rendah, sehingga kegiatan pembelajaran lebih terkesan sebagai “content transmission” daripada pengkajian yang berfokus pada kemampuan berpikir kritis dan kreatif. Potret mengajar masih kental, sedangkan kegiatan membelajarkan masih terasa sangat kurang. Masih miskinnya sebagian Guru dengan khasanah strategi pembelajaran yang mendidik,
























Kesimpulan

Dalam manajemen sumber daya manusia, menjadi profesional adalah tuntutan jabatan, pekerjaan ataupun profesi. Ada satu hal penting yang menjadi aspek bagi sebuah profesi, yaitu sikap profesional dan kualitas kerja. Profesional (dari bahasa Inggris) berarti ahli, pakar, mumpuni dalam bidang yang digeluti.
Menjadi profesional, berarti menjadi ahli dalam bidangnya. Dan seorang ahli, tentunya berkualitas dalam melaksanakan pekerjaannya. Akan tetapi tidak semua Ahli dapat menjadi berkualitas. Karena menjadi berkualitas bukan hanya persoalan ahli, tetapi juga menyangkut persoalan integritas dan personaliti. Dalam perspektif pengembangan sumber daya manusia, menjadi profesional adalah satu kesatuan antara konsep personaliti dan integritas yang dipadukan dengan skil atau keahliannya.

SMS UNTUK PUASA DAN LEBARAN


Kumpulan Sms Ucapan Selamat Ramadhan Bulan Puasa

Bulan Puasa sudah hampir tiba, Ramadhan penuh rahmat telah menanti. Kali ini saya akan memberikan kumpulan sms ucapan selamat ramadhan [ramadhon], ucapan selamat berpuasa kepada anda para pembaca setia Pancallok. Daftar sms ramadhan selamat berpuasa ini aku dapat dari beberapa rekan blogger tetangga. Mumpung momennya pas udah dekat di bulan ramadhan asik juga jika di blog ini menyediakan kumpulan sms ramadhan.

Kumpulan sms ucapan met puasa ini juga beragam loh. Ada sms lucu, sms keren, sms serius, dan pokoknya bisa bikin teman kamu happy kala membaca sms ucapan ramadhan selamat berpuasa dari kita. Sms ucapan selamatnya boleh di copas kok, kan aku dapatnya juga hasil copas, hehhee. Pancallok cuma ingin berbagi aja moga bermanfaat buat sobat semua.

Berikut daftar kumpulan sms ucapan selamat berpuasa di bulan ramadhan, saya cuma bisa ucapin selamat menjalankan ibadah puasa 1930 H yah. Semoga sukses selalu dan juga mendapat rahmat dan ridho dari Allah SWT :

1. Bila dalam kata perbuatan tergores salah & khilaf, dgn segala kerendahan hati terucap mhn maaf setulus2nya. Selamat menunaikan ibadah puasa 1430 H

2. Ya Allah, muliakan & sayangilah saudaraku ini, bahagiakan keluarganya, berkahi rizkinya, kuatkan imannya. Berikanlah kenikmatan ibadahnya, jauhkan dari segala fitnah. amiin. "AHLAN WASAHLAN YA RAMADHAN 1430 H " mohon maaf lahir dan batin

3. Selembut embun dipagi hari, tengadah tangan sepuluh jari, ucapkan salam setulus hati, selamat menunaikan ibadah puasa di bulan Ramadhan, mohon maaf lahir bathin

4. Marhaban yaa Ramadhan, pucuk selasih bertunas menjulang dahannya patah tolong betulkan, puasa Ramadhan kembali menjelang, salah dan khilaf mohon dimaafkan. Selamat Menunaikan Ibadah puasa

5. Hari berlalu begitu cepat segudang aktivitas telah menguras tenaga & pikiran kita, hingga tanpa terasa hanya dalam hitungan berapa puluh jam lagi kita akan songsong fajar suci ramadhon yang akan mencuci lahir dan batin kita selama 1 tahun. Tapi sebelumnya dengan segala kerendahan hati, saya mohon maaf lahir dan batin, sebelum akhirnya kita akan berserah diri pada Allah SWT. Amin...

6. Assalamualaikum Wr..Buka hati dapat CINTA
buka fikiran .... dapat ILMU
buka mata.......cari Rizki...
& buka Handphone 1 pesan diterima
"selamat menjalankan ibadah puasa, wish Allah give U the Best lives. I Pray... N Mohon dimaafin segala ksalahan2 Pancallok ya? Tq Marhaban Ya Ramadhan 1430 Hijriah

7. Sebelum lidah keluh, sebelum hati keabali membeku, sebelum jempol kaku & sulit hanya untuk sekedar minta maaf lewat sms & sebelum semua operator sibuk..MOHON Maaf atas semua khilaf yg ku lakuin. Maafin yaks !

8. Marhaban yang ramadhan..bln suci kembali tiba..saat tepat menyucikan diri dari segala dosa..tanpa basa basi mhn dimaafkan segala kesalahan

9. Pergilah keluh, ku tak mau berteman dengamu. Silahkan kesah, kau bukan takdirku… mujahadah adalah temanku, dakwah adalah nafasku, dan Allah adalah kasihku… Maafkan segala kesalahan

10. Mengingat Kata yang Salah, Hati yang Berprasangka, janji yang terlupakan,Sikap & Sifat yang menyakitkan, di hari ini ijinkanlah ku juga mengucapkan mohon maaf LAHIR DAN BATHIN

11. Pelanggan yang terhormat. Selamat menunaikan ibadah puasa 1930 H. Mohon maaf lahir dan batin.

12. Sebelum HCl jadi basa, NaOH jadi asam, NaCl jadi manis n glukosa jadi asin, hati selalu tertengadah mengharap titrasi maaf dari buret hatimu. Marhaban Ya Ramadhan

13. Anak melayu mengail ikan, perahu berlabuh ditengah lautan, sambil menunggu datangnya ramdhan jari ku susun mohon ampunan, selamat menyambut bulan suci ramadhan bagi semua umat muslim..

14. Mungkin hari-hari yang lewat telah menyisakan sebersit kenangan yang tak terlupa…..,ada salah, ada khilaf, ada dosa yang mengikuti perjalanan hari – hari itu.
agar tak ada sesal, tak ada dendam, tak ada penyesalan ….
mari kita sama-sama sucikan hati,diri,dan jiwa kita.
Marhaban Yaa Ramadhan……

15. Jika hati ini seringkali jengkel,
Jadikan ia jernih sejernih XL,
Jika hati ini seringkali iri,
Jadikan ia cerah secerah MENTARI,
Jika hati ini seringkali dendam
Jadikan ia penuh kemesraan FREN
Jika hati ini seringkali dengki
Jadikan ia penuh SIMPATI
Ahlan Wa Sahlan Wa Marhaban Ya Ramadhan
Bebaskan Diri dari ROAMING dosa,
Raihlah HOKI
Raihlah JEMPOL dari Ilahi

16. Semoga di bulan Ramadhan ini kita bisa beningkan hati seperti XL,
Dapat berpikir luas seperti SIMPATI,
memberi maaf secara cuma2 seperti AS,
memberi banyak kesempatan seperti IM3,
murah senyum seperti JEMPOL,
& yang palingg penting kita dpt berpikir cerah seeprti MENTARI.
Sebelum cahaya Illahi dipadamkan,
sebelum langit runtuh,
sebelum pintu taubat ditutup,
sebelum malaikat menjemput,
sebelum ramadhan tiba,
maaf kalau ada perkataan yg menyinggung sampai telinga panas seperti ESIA..

17. Berharap padi dalam lesung, yang ada cuma rumpun jerami,
harapan hati bertatap langsung, cuma terlayang sms ini.
Sebelum cahaya padam, Sebelum hidup berakhir,
Sebelum pintu tobat tertutup, Sebelum Ramadhan datang,
saya mohon maaf lahir dan bathin….

18. Jika semua HARTA adalah RACUN maka ZAKAT-lah penawarnya,
Jika seluruh UMUR adalah DOSA maka TAQWA&TOBAT lah obatnya,
Jika seluruh BULAN adalah NODA maka RAMADHAN lah pemutihnya,MOHON MAAF LAHIR&BATHIN,SELAMAT MENUNAIKAN IBADAH PUASA.

19. Bila hati saling terpaut rasa cinta terjalin indah
Bila salah & Khilaf telah terjadi maka Mohon Maaf
Lahir & Batin atas kesalahan,
“Marhaban Ya Ramadhan”
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa
Semoga kita selalu diberkahi dibulan yang penuh mahrifah

20. Jika hati seputih awan jangan biarkan ia mendung,jika hati seindah bulan hiasi dengan senyuman……..
marhaban ya ramadhan…………….
selamat menunaikan ibadah puasa mohon maaf lahir dan bathin

21. Gersang bumi tanpa hujan..gersang akal tanpa ilmu,,gersang hati tanpa iman..gersang jiwa tanpa amal..
marhaban ya ramadhan…………….
selamat menunaikan ibadah puasa mohon maaf lahir dan bathin

22. Ya Allah……
Perkayalah Saudaraku ini dengan keilmuan
Hiasi hatinya dengan kesabaran
Muliakan wajahnya dengan ketaqwaan
Perindalah fisiknya dengan kesehatan
Serta terimalah amal ibadahnya dengan kelipat gandaan
Karena hanya Engkau Dzat penguasa sekalian alam
Marhaban Ya Ramadhan...
Mohon maaf lahir dan bathin...

23. SEIRING TERBENAM MENTARI DI AKHIR SYA’BAN,
TIBALAH KINI BULAN RAMADHAN,
PESAN INI SEBAGAI GANTI JABAT TANGAN UNTUK
MOHONKAN MAAF DAN KEKHILAFAN.
MARHABAN YA RAMADHAN.

24. Gelap malamMU ku terjaga, karnaMU ku bergerak melangkah menuju mentariMU, kusambut pemberianMU , dengan harapan kudapat keridoanMU……..
Slama menunaikan Ibadah Puasa……

25. Manusia tak pernah Luput dari salah dan hilap
karena manusai bukan mahkluk yang sempurna
di bulan yang suci ini mari kita bermaafan
agar tak ada dendam dan rasa dengki
marhaban ya ramadhan
mohon maaf lahir batin

26. Matahari berdzikir,
angin bertasbih dan pepohonan memuji keagungan-Mu.
Semua menyambut datangnya malam Seribu Bulan.
Selamat datang Ramadhan, Selamat beribadah puasa.
Mohon Maaf Lahir dan Bathin.

27. Hidup ini hanya sebentarlagi
bentar marah,bentar ketawa
betar berduit,bentar boke
bentar senang,bentar susah
ooo ye…bentar lagi bulan puasa
met ramadhan…mohon maaf lahir bathin

28. Tiada kemenangan tanpa zikrullah
tiada amal tanpa keikhlasan
tiada ampunan tanpa maaf dari sesama
marhaban ya ramadhan..

29. Fajar ramadhan segera menghampiri dunia, selembar sutra menghapus noda, sebening embun penyejuk kalbu, sucikan hati bersihkan jiwa di bulan yang suci. selamat menunaikan ibadah puasa 1429 H semoga amal kita diterima disisi Alllah SWT..Amiiin…

30. Marhaban ya Ramadhan,
semoga bulan ini penuh BBM (Bulan Barokah dan Maghfirah)
mari kita PREMIUM (Pre Makan dan Minum)
serta SOLAR (Sholat Lebih Rajin ), dan
MINYAK TANAH (Meningkatkan Iman dan Banyak Tahan Nafsu Amarah)
serta PERTAMAX (Perangi Tabiat Maksiat)
Mohon Maaf Lahir dan Bathin

31. Tiada kata yang dapat terucap
hati merasa malu
dalam kalbu q bisa menjerit tuhan,
batin menangis,
betapapun dosa itu
q yakin KAU maha pengampun
saat aku sedih
hanya padamulah aku cerita
saat aku marasa sendiri
aku yakin kaupun bersamaku
tuhan
aku rela saat ini jika harus menghadapmu
jika ITU LEBIH BAIK
ridhoMUlah yang senantiasa q harap
maafq tuhan
maafq wahai smua hamba allah yang ada dialam fana ini

32. marhaban ya ramadhan….
termenung ku sejenak
mengingat akan keselahanku yang lampau
andai kalian smua ada disini sobat
maafku trucap dari hati yang paling dalam..
maafin ya… smua kesalahanku

33. Perkataan yg indah adlh “ALLAH”
Lagu yg merdu adlh “ADZAN”
Media yg terbaik adlh “AL QUR’AN”
Senam yg sehat adlh “SHALAT”
Diet yg sempurna adlh “PUASA”
Kebersihan yg menyegarkan adlh “WUDHU”
Perjalanan yg indah adlh “HAJI”
Khayalan yg baik adlh ingat akan “DOSA&TAUBAT”

Mudah2an bln yg suci ini bs membawa iman dan takwa, Amien..

34. Let’s join us for ‘RAMADHAN SALE
Diskon pnghapus dosa besar2an s/d 100% utk semua jns dosa
Tin9ktkn ibadah wajib, sunnah, perbnyk istigfar%shdaqah
Lebih heboh lg, ikuti DOOR PRIZE lailatul qadar
Slamat berpuasa maaf lahir batin

35. Nafaspun menjadi tasbih, tidurpun menjadi ibadah, amal diterima&doa2 dijabah
bagi orang yang shaum&rajin membaca Kitab-Nya di bulan ramadhan
Marhaban ya Ramadhan, maaf lahir dan bathin, selamat menjalankan ibadah PUASA

Aku sadar memang bukan teman yang sempurna untuk kamu.
Kesalahan dan kekhilafan. Selalu saja ada diantara kita.
Terutama aku yang sering ngerepotin kamu.
Met puasa dan Maafkan Lahir Batin.

eLu MeMaNg SoBaT gUe YaNg TeRbAiK
sAmPaI tErKaDaNg GaK kErAsA sEenAkNyA
gUe NgAtAiN lUe n NgEjEkIn Lu SeMaUnYa
MaAfiN gUe BuKaN mAksUd NgErEnDaHiN
jUsTrU kArEnA lUe AdAlAh SePeRtI
bAgIaN dArI dIrI gUe
MeT pUaSa Ya!

Untuk orang tua/ayah/ibu

Ayah dan Ibu sudah menukar seluruh jiwa
semata untuk kebahagian aku
Dan sampai saat ini belum tentu aku bisa
mengganti dengan kebahagian untuk Ayah dan Ibu berdua.
Selamat Beribadah Puasa, Ayah, Ibu
Mohon maaf lahir dan bathin.
Ananda, Irwan di Jogja.

Untuk orang tua/ayah/ibu dalam Bahasa Sunda

Wilujeng Sasih Siam
Kanggo Apa, Mamah sareng Kulawargi di Bumi.
Neda sih hapunten samudaya kalepatan
nu dihaja sinareng henteu.
Mugia ibadahna salawasna aya dina kamulyaan.
Ti Deden, eNeng sareng Anggun di Jogja.

Untuk kenalan kantor/relasi/teman jauh/tetangga

Satu tahun tidak terasa
Ramadhan telah kembali mengunjungi kita
Semoga yang dilalui dan dilakukan
Menjadikan kebaikan di bulan suci ini
Marhaban yaa Ramadhan
Mohon Maaf Lahir dan Bathin
Irwan & Keluarga

Untuk bos/atasan/ atau seseorang yang disegani

Matahari berdzikir, angin bertasbih dan pepohonan memuji keagungan-Mu.
Semua menyambut datangnya Seribu Bulan.
Selamat datang Ramadhan, Selamat beribadah puasa.
Mohon Maaf Lahir dan Bathin.
Irwan sekeluarga, Jogjakarta.

Untuk pacar :)

Semua yang kulakukan adalah untuk kebahagianmu.
Segalanya adalah untukmu.
Hanya saja aku bukan lelaki yang sempurna
selalu saja ada kata dan kesalahan
yang mungkin bisa menyakiti hatimu.
Selamat berpuasa sayang, terimalah maafku.
Bersama 1000 cinta, Aa.

Mungkin baru 90 hari kita berpacaran
namun tidak lebih banyak aku bisa
membuat kamu ceria dan bahagia.
Beri aku lebih banyak hari, bulan, bahkan tahun,
untuk dapat lebih membahagiakanmu.
Bersama bulan suci ini, kita rajut kembali
benang-benang pengertian diantara kita.
Aa, lahir dan bathin.

Maaf kalo selama ini aku suka bikin kamu kesal.
Jujur juga, memang aku gak gampang ngertiin kamu.
Tapi aku 100% cinta kamu.
Met Puasa, maafkan aku lahir dan batin ya.
I Love U.

Untuk istri
Ayah menyadari sepenuhnya masih banyak
mimpi kita yang belum bisa diwujudkan.
Ramadhan tahun ini semoga kembali
menghadirkan kebahagiaan ke rumah kita.
Selamat beribadah puasa ya Bu,
jangan bosan bangunkan tidur ayah saat sahur.
Mohon maaf lahir dan bathin.
1000 Kisses, Ayah.

Update 9 September 2007. Ada kata-kata ucapan yang bagus dari blognya Trian, berikut beberapa kutipannya:

Dalam kerendahan hati ada ketinggian budi.
Dalam kemiskinan harta ada kekayaan jiwa.
Hidup ini terasa indah jika ada maaf.
Taqabalallahu Minna Waminkum…

Pergilah keluh, ku tak mau berteman dengamu
Silahkan kesah, kau bukan takdirku
Mujahadah adalah temanku, dakwah adalah nafasku,
dan Allah adalah kasihku.
Maafkan segala kesalahan.

VIDEO KLIP LAGU SISWA SMK N.1 TANAH MIRING 01

VIDEO KLIP SMK 02

VIDEO KLIP SMK 03